Berita Nasional

Alasan Aduan Sahroni, Uya Kuya, Eko Purnomo, Nafa Urbach Dicabut ke MKD, Perkara Dianggap Tidak Ada

Para pengadu mencabut laporan terhadap lima anggota DPR non-aktif, mulai dari Ahmad Sahroni, Surya Utama (Uya Kuya), Eko Hendro

|
(KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
SIDANG MKD DPR RI - 5 anggota DPR non-aktif, mulai dari Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya, Ahmad Sahroni, dan Adies Kadir disidang di ruang MKD DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Sidang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
  • Aduan Sahroni Cs dicabut perkara dianggap tidak ada
  • 5 DPR Ri dilaporkan karena dianggap memancing emosi publik.

 


TRIBUNSUMSEL.COM - Para pengadu mencabut laporan terhadap lima anggota DPR non-aktif, mulai dari Ahmad Sahroni, Surya Utama (Uya Kuya), Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Adies Kadir, dan Nafa Urbach ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Seperti diketahui, kelima anggota DPR Non aktif ilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik pada Agustus 2025 lalu karena dianggap memancing emosi publik.

Kini pengaduan tersebut dicabut karena perkara dianggap tidak ada.

"Bahwa para pengadu telah mencabut pengaduannya, mengingat telah adanya klarifikasi dari para teradu dan kesalahan dalam menelaah informasi yang beredar di media," ujar Wakil Ketua MKD DPR TB Hasanuddin di ruang sidang MKD DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025), dikutip Kompas.com

SIDANG MKD DPR- Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, Nafa Urbach duduk sejajar di barisan depan terlihat tegang menyimak pembacaan putusan hakim dalam sidang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
SIDANG MKD DPR- Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, Nafa Urbach duduk sejajar di barisan depan terlihat tegang menyimak pembacaan putusan hakim dalam sidang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025). (Youtube DPR RI)

Lebih lanjut, Wakil Ketua MKD DPR lainnya, Agung Widyantoro menyebut, jika aduan telah dicabut, maka perkaranya sudah tidak ada lagi.

"Bahwa ahli memberikan kesimpulan terakhir, apabila aduan telah dicabut, oleh para pengadu, terhadap para teradu maka perkara pengaduan dianggap tidak ada," kata Agung.

Baca juga: Wajah Tegang Uya Kuya, Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga Nafa Urbach Nantikan Nasib Putusan MKD DPR

Para pelapor pun tidak menghadiri sidang putusan pelanggaran kode etik lima anggota DPR non-aktif. Mereka dibolehkan untuk tidak hadir mengingat sudah mencabut laporannya. 

Adapun sejumlah pelapor tersebut ialah Komunitas Pemberantas Korupsi Sumatera Barat, Muharram (dosen), Kepresidenan Masyarakat Mahasiswa Universitas Trisakti, Lembaga Bantuan Hukum, dan Lembaga Kajian Pemerhati Hukum Indonesia (LKPHI).

Duduk Perkara 5 anggota DPR dilaporkan ke MKD 

Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025) kemarin, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Nazaruddin Dek Gam membeberkan sejumlah alasan mengapa lima anggota DPR nonaktif diadukan ke MKD DPR. 

Lima orang ini diketahui dianggap memicu emosi publik pada Agustus 2025 lalu, sehingga dinonaktifkan oleh partainya masing-masing. 

"Pada tanggal 4, 9, dan 30 September 2025 yang lalu, Mahkamah Kehormatan Dewan telah menerima pengaduan yang mengadukan sejumlah anggota DPR RI atas dugaan pelanggaran kode etik. 

Antara lain, satu, teradu satu saudara Adies Kadir atas pernyataan terkait tunjangan anggota DPR RI yang keliru dan menimbulkan reaksi luas dalam masyarakat," ujar Dek Gam, dilansir dari Kompas.com.
 
Lalu, untuk Nafa Urbach, Dek Gam menyebut politisi Nasdem itu dilaporkan karena hedon dan tamak.

Menurut dia, kala itu, Nafa Urbach menyampaikan pernyataan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR pantas.

"Dua, teradu Saudari Nafa Urbach atas pernyataannya yang telah memberikan kesan hedon dan tamak, dengan menyampaikan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan itu sebuah kepantasan dan wajar bagi anggota DPR RI," tutur dia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved