UT Palembang Ajak Kepala Sekolah di Kabupaten OKI Untuk Membangun Insan Cerdas 2024
Tribun Sumsel & Sripo Roadshow Merdeka Belajar, Gandeng Disdik Sumsel dan SMA Negeri 3 Kayuagung.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com/Nando
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Universitas Terbuka (UT) kota Palembang bekerjasama dengan media Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post dan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.
Mengusung tema merdeka belajar untuk membangun insan yang cerdas Sumatera Selatan di tahun 2024 mendatang.
Dikesempatan pada Selasa (1/8/2023) pagi, acara di ikuti oleh 28 orang kepala sekolah SMA Negeri dan 13 kepala sekolah SMK Negeri yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Dihadapan puluhan kepala sekolah SMK dan SMA di Kabupaten OKI, selaku pembicara Direktur Universitas Terbuka Palembang Dr Meita Istianda SIP MSi mengatakan bahwa negara memfasilitasi pendidikan bagi setiap warganya.
"Mengacu kepada hal ini bapak dan ibu, bagaimana cara kita meningkatkan minat partisipasi. Target dari Kemendikbud Ristek di tahun 2045 mencapai 40 persen dan sekarang kita ada diangka 31 persen. Artinya masih 10 poin lagi,"
"Sedangkan Sumsel berada diangka 26 pe
Baca juga: Kenalkan Wisata Edukasi Sumsel, Mahasiswa UT Palembang ke Smart Fisheris Village Desa Patra Tani
Baca juga: UT Palembang Gelar Meet and Greet Bersama Andika Mahesa, Semangat Berkarya Membangun Bangsa
rsen. Ya kita ingin angka partisipasi minat pendidikan tinggi meningkat dan ini tidak mungkin kalau seluruh masyarakat bisa ditampung di perguruan tinggi negeri (PTN)," ujar Dr Meita.
Dikatakan teruntuk UT (Universitas Terbuka) sendiri memiliki konsep tanpa batas penerimaan calon mahasiswa baru.
" Karena UT ini perguruan tinggi negeri yang sudah sangat didukung oleh regulasi pemerintah maupun regulasi dari Kemenpan RB dalam konteks untuk tugas belajar atau uji belajar yang tidak boleh melampaui 60 atau 80 kilometer,"tegasnya.
"Artinya tidak memakan waktu 1 sampai 2 jam perjalanan, jadi memang UT ini menjadi pilihan yang memungkinkan, karena disitu para pegawai tidak harus meninggalkan pekerjaannya dan para siswa tidak perlu jauh-jauh meninggalkan dusun atau desanya," sebutnya.

Menurutnya seluruh mahasiswa UT yang tengah berkuliah akan tetap bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari tanpa khawatir terganggu dengan kegiatan kuliah.
"Jadi mereka yang berkuliah masih bisa membantu orangtuanya, tetap bisa menjadi petani. Tanpa harus kehilangan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi," ungkap Direktur Universitas Terbuka Palembang.
Selain itu, Dr Meita menyebut berkuliah di UT ini memanglah menjadi pilihan yang tepat. Lantaran biaya yang dikeluarkan para mahasiswa sangat terjangkau.
"Besaran biaya sudah dibuat sangat terjangkau, inilah yang kadang-kadang menjadi kendala jug. Kita tahu mereka di pelosok sangat sulit-sulit aksesnya jangankan untuk ke Jakarta untuk ke kota Palembang atau ke kota Kayuagung saja jauh dan belum lagi permasalahan diperjalanan,"ungkapnya.
"Jadi kenapa itu tidak kita mulai untuk membuka wawasan dan mindset. Tantangannya memang hanya kepada budaya belajar dan mengubah budaya," tambahnya.
Meskipun demikian, dengan adanya bantuan para kepala sekolah yang hadir dalam acara tersebut. Pihaknya menyakini UT akan terus ditingkatkan kualitasnya.
"Karena keberadaan UT sendiri juga menguntungkan kompetensi-kompetensi dan kualitas-kualitas orang-orang seperti bapak dan ibu yang hadir disini," cetusnya, tanpa andil masyarakat UT tidak ada artinya.
Diceritakan dia, jika UT dulunya memang dikenal sebagai tempat menyetarakan tenaga pendidik. Akan tetapi sekarang sudah berkembang dan telah ada 4 fakultas yang lain.
"Kalau sekarang sudah ada sekitar 40 sampai 60 program studi, bahkan S 2 dan S 3. Mari bersama-sama kita manfaatkan kendaraan yang sudah diberikan oleh pemerintah dan sama-sama kita kawal untuk kualitasnya," paparnya.
Hadir sebagai pembicara juga, Head of Newsroom Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel, Yudie Thirzano yang memberikan pemaparan terkait perkembangan teknologi untuk menunjang kinerja tenaga pendidik maupun tenaga pengajar.
"Seperti yang kita ketahui produk-produk perusahaan teknologi terbesar di dunia saat ini seperti Google, YouTube, Facebook, Instagram dan sebagainya. Internet ini juga menghadirkan suatu produk teknologi yang namanya Artificial Intelligence (AI)," ungkapnya.
Dijelaskannya lebih lanjut aplikasi AI ini bisa juga memudahkan dan membantu efisiensi tugas bagi tenaga pendidik dan di bidang pendidikan.
"Teknologi yang cukup masif dikenal adalah dalam bentuk teks, Kuta bisa memberikan perintah seperti misalnya untuk pembuatan proposal kegiatan pelatihan kepala sekolah di kayuagung dengan jumlah peserta 50, anggaran peserta semisal Rp 100 000, lokasi di sekolah dan lain-lain," ungkap dia.
"Otomatis teknologi AI ini bisa membuatkannya. Dengan begini tugas tenaga pendidik bisa lebih cepat dari peserta didiknya dan saya yakin dunia sekarang semakin dinamis," pungkasnya.
Baca berita menarik lainnya di google news
Berita Universitas Terbuka Palembang Terupdate
Berita Universitas Terbuka Palembang
UT Palembang dan Tribun Sumsel
Tribunsumsel.com
Kalender September 2025: Penenggalan Weton Jawa Neptu dan Jadwal Libur Nasional Maulid Nabi |
![]() |
---|
Bunyi Sholawat Adrikni Beserta Cara Mengamalkannya 100 Kali |
![]() |
---|
Sholawat Kamilah Versi Pendek dan Panjang, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Teks Doa Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Jawaban Soal Informatika Kelas 7 Halaman 84 Kurikulum Merdeka: Mengetahui Spesifikasi Perangkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.