Berita OKI

Puluhan Gajah Mengamuk di Desa Bukit Batu OKI, Nyaris Masuk Area Permukiman Warga

Suasana mencekam dirasakan masyarakat yang bermukim di RT 16, RW 04, Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan OKI, puluhan gajah

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/WINANDO DAVINCHI
Suasana mencekam dirasakan masyarakat yang bermukim di RT 16, RW 04, Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan OKI, puluhan gajah mengamuk nyaris masuk permukiman, Rabu (31/5/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Suasana mencekam dirasakan masyarakat yang bermukim di RT 16, RW 04, Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (31/5/2023) sekira jam 18.00 WIB.

Puluhan gajah liar mengamuk dan hendak memasuki area permukiman warga setempat.

"Sehari sebelumnya ada dua ekor gajah merusak rumah warga. Kemarin sore ada sekitar 30 ekor gajah yang kembali mencoba memasuki area pemukiman di wilayah kami," kata Iwan salah satu warga setempat sewaktu dihubungi melalui telepon, Kamis (1/6/2023) sore.

Beruntung sebelum gajah-gajah tersebut benar-benar masuk, masyarakat sekitar dengan sigap menghalau dengan cara merusak konsentrasi kawanan gajah.

"Sewaktu itu posisi gajah masih berada di seberang kali (aliran anak sungai) dan mereka terdengar mengeluarkan teriakan (suara aungan),"

"Karena kami khawatir gajah-gajah itu bisa merusak rumah kami, maka saya bersama warga lainnya mendekati kawanan gajah dan menakut-nakuti mereka dengan suara tong atau galon yang ditabuh," ujar dia.

Baca juga: Hari Raya Idul Adha 2023, Pembeli Hewan Kurban di Lubuklinggau Survei Harga, Pesanan Masih Sepi

Masih kata Iwan, dikarenakan gajah merasa takut. Akhirnya puluhan gajah itupun memutuskan memutar arah dan berjalan meninggalkan lokasi permukiman warga.

"Tidak sempat memasuki desa. Saya dan warga lainnya berhasil menyusirnya untuk kembali ke habitatnya lagi," tambahnya.

Menurut Iwan dengan adanya peristiwa ini, maka setiap malam mulai pukul 19.00 sampai 04.00 WIB ada sekira 50 warga yang melakukan ronda malam untuk berjaga-jaga menghalau jika ada gajah yang mendekati permukiman.

"Tentunya kami semua merasa was-was setiap harinya. Nyawa dan rumah kami menjadi taruhannya, karena jumlah dan ukuran gajah tidak sebanding dengan jumlah warga disini,"

"Bayangkan gimana lelahnya kami disini setiap malam terpaksa begadang dan siangnya tetap dituntut bekerja di sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup," keluhnya, seperti yang dirasakan puluhan masyarakat lainnya.

Mereka sangat meminta bantuan pihak terkait untuk mencarikan solusi agar kawanan gajah tidak lagi menyerang permukiman warga setempat.

"Kami cuma bisa berharap supaya pihak-pihak terkait ikut turun tangan mencarikan solusinya. Supaya kenyamanan dan keamanan warga bisa terwujud," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved