Berita OKI
Warga Karya Mukti OKI Kini Terbebas Dari Blank Spot & Krisis Listrik, Menara BTS dan Trafo Dibangun
Muchendi Mahzareki program ini jadi tonggak penting mengentaskan desa-desa dari keterisolasian digital sekaligus dukung pemerataan pembangunan.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Dengan semangat gotong royong, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, PT Telkomsel dan PT PLN bersatu menerobos wilayah blankspot (tanpa sinyal) dan krisis listrik yang selama ini menghambat kemajuan desa dapat teratasi.
Melalui peresmian menara base transceiver station (BTS) dan trafo berkapasitas 165 kVA di Desa Karya Mukti, Kecamatan Mesuji, OKI, Sumsel. Langkah strategis memastikan pemerataan akses digital dan energi hingga ke pelosok.
Disampaikan Bupati OKI, Muchendi Mahzareki program ini jadi tonggak penting mengentaskan desa-desa dari keterisolasian digital sekaligus dukung pemerataan pembangunan.
"Dengan luasnya wilayah OKI menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital. Namun, dengan semangat gotong royong, hambatan tersebut justru bisa diubah menjadi peluang," katanya sewaktu dihubungi pada Sabtu (27/9/2025) pagi.
Menurutnya, internet gotong royong ini diharapkan bukan hanya menghapus titik blankspot, tetapi juga membuka potensi desa dalam sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, hingga partisipasi masyarakat di pembangunan.
"Ada pemerintah, BUMN, swasta, hingga warga yang bersinergi. Dengan gotong royong semacam ini, kita bisa mempercepat pembangunan serta memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," jelas Muchendi.
Baca juga: 98 Desa di OKU Selatan Blank Spot, Tak Terjangkau Jaringan Seluler, Warga Kesulitan Akses Informasi
Baca juga: Masuk Wilayah Blank Spot, Warga Binjai Musi Rawas Harus Nekat Pajat Pohon Demi Mendapatkan Sinyal HP
Melalui program internet gotong royong, General Manager Telkomsel Regional Network and Productivity Sumbagsel, Wawan Kuswandono menghadirkan menara BTS sekaligus memperluas jaringan broadband ke desa-desa yang selama ini sulit dijangkau sinyal.
“Disebut gotong royong karena ini bukan program reguler Telkomsel. Ada peran pemerintah daerah melalui Diskominfo yang koordinatif, ditambah dukungan pemerintah desa dan masyarakat yang menyediakan infrastruktur pasif, seperti tower atau gedung yang bisa dimanfaatkan sebagai penguat transmisi," sebut Wawan.
Dijelaskan dia, dengan pola kolaborasi ini memungkinkannya menghadirkan konektivitas ke wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau sinyal. Lantaran biaya konstruksi dapat ditekan berkat adanya dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat setempat.
Selain internet, keberadaan listrik yang handal menjadi kunci utama keberlanjutan infrastruktur digital.
"Ketersediaan listrik adalah faktor penting. Dengan listrik yang stabil, sinyal akan kuat dan layanan komunikasi dapat berjalan optimal," tambah Wawan.
Menanggapi pembangunan ini, Kepala Desa Karya Mukti, Ulil Amri, menyampaikan rasa syukurnya atas hadirnya program internet gotong royong dan penambahan trafo PLN desanya.
"Selama ini warga kami kesulitan berkomunikasi karena sinyal tidak stabil. Dengan adanya menara BTS dan listrik yang handal, masyarakat kini bisa lebih mudah terhubung dengan keluarga, mengakses layanan publik dan memajukan usaha desa," ungkapnya.
Sementara itu, pemilik rumah walet yang dimanfaatkan untuk instalasi BTS, Poniman mengaku sangat mendukung adanya program ini.
"Setidaknya gedung ini ada manfaat bagi orang banyak. Memudahkan komunikasi dengan keluarga jauh," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Tarif Parkir Baru di RSUD Kayuagung Mulai 10 Oktober 2025, Kini Terapkan Sistem Elektronik |
![]() |
---|
Ngebut Tanpa Perhitungan, 2 Motor yang Dikendari Pelajar Adu Kambing di Jalintim OKI, Motor Ringesk |
![]() |
---|
Tangis Haru Murni, Rumahya yang Rusak Parah Akibat Angin Kencang di OKI, Kini Dibangun Lagi |
![]() |
---|
PKL di Taman Segitiga Emas Bakal Dipindahkan Jelang HUT ke-80 OKI, Pedagang Khawatir Timbul Gesekan |
![]() |
---|
Batas Terakhir Besok, 26 Honorer di OKI Belum Unggah Berkas, Terancam Batal Jadi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.