Berita Muratara

HEBOH Puluhan Kerbau Mati Mendadak Bersamaan di Muratara, ini Kata Dinas Pertanian dan Perikanan

Puluhan kerbau mati mendadak di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.

|
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dok Warga
Kerbau ternak warga ditemukan mati di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Puluhan kerbau mati mendadak di Desa Rantau Kadam, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel.

Kerbau mati mendadak itu adalah hewan ternak yang dipelihara warga.

Sebelumnya, kerbau ada yang mengalami sakit terlebih dahulu baru kemudian mati.

Baca juga: Kekayaan Basyaruddin Akhmad, Kadis Perkim Sumsel Maju Pilkada Palembang, Terdata Tak Punya Kendaraan

Namun ada juga kerbau yang mati mendadak tanpa mengalami sakit terlebih dahulu.

Kejadian itu menggegerkan warga setempat karena puluhan kerbau ternak warga tersebut ditemukan mati secara bersamaan, tak diketahui penyebabnya.

"20 ekor mungkin lebih, ada yang bilang sudah 30-an. Ada yang sakit dulu baru mati, ada yang mati mendadak," kata Kepala Dusun 5 Desa Rantau Kadam, Indra diwawancarai TribunSumsel.com, Jumat (19/5/2023).

Indra mengatakan puluhan kerbau yang sakit hingga mati mendadak tersebut milik beberapa orang peternak.

Warga yang memiliki ternak kerbau di desa ini lebih kurang ada 20 orang dengan jumlah populasi peliharaan mereka mencapai ratusan ekor.

"Bukan punya satu orang puluhan (kerbau mati) itu, ada yang mati satu ekor, dua ekor, ada yang tiga ekor, begitu, totalnya sampai puluhan," kata Indra.

Dia menyebut pekarangan ternak kerbau warga di desa ini cukup jauh dari permukiman penduduk karena berada di seberang sungai Rawas.

Untuk menuju lokasi kadang-kadang kerbau tersebut harus menyeberangi sungai menggunakan perahu biduk.

Selain jadi tempat peternakan kerbau, lokasi di seberang sungai itu juga merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit dan karet.

"Lokasinya di seberang sungai, kandang-kandangnya di seberang, jadi dia tidak berkeliaran dalam dusun. Di seberang itu kebun sawit, ada karet juga," kata Indra.

Dia mengungkapkan puluhan kerbau tersebut sakit hingga mati mendadak terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Hingga hari ini ada peternak masih mencari keberadaan kerbaunya yang tak pulang ke kandang dan diduga juga mengalami kematian.

"Sehari ada sampai 12 ekor ditemukan mati, kerbaunya tidak balik kandang, pas dicari pemiliknya ternyata sudah mati. Hari ini mungkin masih ada yang nyari di seberang itu," ujar Indra.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Meiri Siswani dikonfirmasi mengakui telah mendapat laporan dari warga dan pemerintah desa soal kejadian tersebut.

Pihaknya juga telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk mendata dan mengambil sempel darah dan hati dari bangkai kerbau yang mati.

Sampel darah dan hati kerbau tersebut kemudian dikirim ke laboratorium Balai Veteriner Lampung untuk diteliti.

"Tim kita sudah turun ke lapangan mengambil sempel darah dan hati. Jumlah pastinya masih kita data. Penyebab kematiannya juga kita belum tahu, mau diteliti dulu," ujar Ade Meiri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved