Berita Muratara

Bulan Sabit dan Bintang Berdekatan 24 Maret 2023, Unik dan Langka,Ternyata Fenomena Ini

Bulan sabit dan bintang berdekatan 24 Maret 2023, penampakan malam ke-3 Ramadhan 2023 membuat warga di Muratara Sumsel terpesona.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Bulan sabit dan bintang berdekatan 24 Maret 2023, penampakan malam ke-3 Ramadhan 2023 membuat warga di Muratara Sumsel terpesona. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Bulan sabit dan bintang berdekatan 24 Maret 2023, penampakan malam ke-3 Ramadhan 2023 membuat warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, terpesona, Jumat (24/3/2023) malam.

Tidak sedikit yang mengatakan bahwa pemandangan bulan di langit tersebut unik dan langka.

Fenomena pada malam ketiga Ramadhan 2023 itu pun diunggah beberapa pengguna medsos (media sosial).

"Jarang terjadi, semoga berkah," ujar warganet, Ichu dalam postingannya di Facebook dilihat TribunSumsel.com, Sabtu (25/3/2023).

Ichu memposting foto-foto bulan sabit yang dijepretnya menggunakan handphone dan menurutnya langka.

Pasalnya, ada cahaya lain dengan ukuran yang lebih kecil persis berdampingan dengan bulan.

Warganet lain turut mengunggah foto-foto menampilkan bulan sabit yang menurut mereka langka tersebut.

Bahkan warganet juga menyebut fenomena itu merupakan berkah dari bulan suci Ramadan di tahun ini.

"Ada yang memperhatikan tidak semalam, di samping bulan ada cahaya kecil, tidak biasa, langka, berkah Ramadan," ujar Adhi, pengguna Facebook.

Baca juga: Operasi Pekat Ramadhan 2023 di Ogan Ilir, Polisi Razia Petasan dan Minuman Keras

Penampakan bulan sabit pada Jumat (24/3/2023) tadi malam yang disebut langka ternyata juga terlihat di daerah-daerah lain.

Seperti di Provinsi Bangka Belitung, Medan Sumatera Utara, Kendari Sulawesi Tenggara, di Pulau Jawa, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Penjelasan BMKG

Dikutip dari Tribunstyle.com, fenomena tersebut diketahui terjadi di banyak wilayah di Indonesia.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini terjadi lantaran ada peristiwa konjungsi antara bumi, matahari, dan planet.

Adapun fenomena konjungsi merupakan fenomena yang terjadi saat bumi, matahari, dan planet berada dalam satu garis lurus, sejajar, atau terlihat berdekatan saat diamati di permukaan Bumi.

Fenomena bulan berdekatan dengan bintang ini dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.

BMKG memastikan fenomena ini tak menyebabkan efek terhadap peristiwa yang berbahaya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved