Berita Nasional
Hotman Paris Sorot Kematian Bripka Arfan Saragih, Diduga Tewas Minum Racun Usai Gelapkan Pajak: Aneh
Hotman Paris kini menyorot kematian Bripka Arfan Saragih Anggota Satlantas Polres Samosir yang menurutnya janggal.
"Waktu itu jenazahnya datang kemari, aku heran kenapa badannya kok buram. Wajahnya hitam sebelah, tanganya hitam, kakinya juga. Instingku ini bukan bunuh diri melainkan dibunuh, tapi siapa orangnya kami tidak tau," kata Fince Saragih ayah Bripka Arfan, saat ditemui Tribun,Kamis (16/3/2023).
Menurut keluarga, kematian Arfan Saragih sangat jangal terlebih polisi melalui konferensi pers menyebutkan Arfan meninggal bunuh diri.
Dari keterangan keluarga, wajah Arfan mengalami luka seperti tersiram air panas, selain itu kuping mengeluarkan darah dan kepala belakang ada luka seperti dipukul benda tumpul.
"Kalau sekarang dibilang bunuh diri sampai sekarang aku tidak percaya. Wajah anakku itu hitam sebelah kiri, mata juga terbuka satu, lalu tanganya diletakkan di dadanya, terus kepala belakangnya luka seperti dipukul, terus di tulang rusuk juga," ujar Fince.
Janggal
Kapolres Samsoir, AKBP Yogie Hardiman, sempat mengklaim bahwa Bripka Arfan Saragih meninggal dunia karena minum racun sianida.
Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani kemudian juga mengklaim bahwa pihaknya menemukan resi pengiriman racun sianida yang disebut telah dipesan Bripka Arfan Saragih.

Bripka Arfan Saragih, kata polisi, memesan racun sianida itu lewat handphone selulernya.
Namun, keterangan itu dibantah kuasa hukum keluarga korban, Fridolin Siahaan.
Kata Fridolin, ada kejanggalan yang disampaikan polisi mengenai pemesanan racun sianida tersebut.
Sebab, kata Fridolin, bagaimana mungkin Bripka Arfan Saragih bisa memesan racun sianida lewat handphonenya, sementara alat komunikasi korban disita oleh Kapolres Samosir pada 23 Januari 2023, di hari dimana korban katanya memesan racun tersebut.
"Jadi kami di sini juga minta pendalaman siapa yang memesan itu (racun sianida), karena HP tersebut telah disita oleh Kapolres tanpa sebab dan tanpa alasan, tanpa ada surat penyitaan dan lainnya," kata Fridolin.
Dia mengatakan, berdasarkan keterangan Kapolres Samosir dalam konfrensi pers di hadapan awak media, katanya racun sianida itu dipesan secara online dari Bogor, Jawa Barat.
Kemudian racun itu tiba pada tanggal 30 Januari, atau 7 hari setelah pemesanan.
Bahkan, racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan sekira pukul 21.49 WIB.
Yang jadi pertanyaan, jika racun tiba pada malam hari, siapa yang menerima racun tersebut.
Sementara kantor UPT Samsat Pangururan sudah tutup pada jam tersebut.
Bahkan, sudah tidak ada orang lagi di kantor pelayanan publik tersebut.
"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan. Apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," tanyanya.
Kejanggalan lainnya ketika Kapolres Samosir, AKBP Yogie menyampaikan di dalam keterangan pers 14 Maret lalu, kalau racun tidak diketahui darimana.
Sedangkan tim digital forensik menemukan riwayat pencarian google pencarian racun.
Kemudian karena merasa janggal, keluarga mendesak agar polisi membuktikan kalau racun sianida merupakan milik Bripka Arfan Saragih dengan mengirim bukti pesanan online.
Sampai akhirnya pada 20 Maret 2023, muncullah pernyataan kalau racun dibeli dari Bogor melalui handphone almarhum.
Selanjutnya kecurigaan bekas luka memar yang dialami.
Keluarga sempat melihat sejumlah luka tak wajar.
"Ketika kami desak, akhirnya tanggal 20 Maret 2023, hari Senin mereka membuat keterangan bahwasanya sianida berasal dari toko online yang dipesan almarhum," kata Fridolin.
Tidak sampai di situ, kejanggalan lain adalah soal masalah tudingan Bripka Arfan Saragih yang minum racun sianida, padahal sudah bayar separuh uang yang dia gelapkan.
Karenanya pihak keluarga tak yakin, bahwa Bripka Arfan Saragih bunuh diri.
Mereka curiga, bahwa Bripka Arfan Saragih sengaja dihabisi dan dijadikan tumbal, atas bobroknya Samsat Samosir, khususnya dalam hal permainan pajak kendaraan.
"Sebelum dia meninggal, dia pernah mengatakan kepada istrinya, kalau dia sudah capek ditekan tekan mengenai kasus pajak itu. Dan dia bilang kalau dia akan membongkar sindikat penggelapan pajak di Samsat Samosir," kata Tasman Sipayung, kerabat Bripka Arfan Saragih, Kamis (16/3/2023).
Mendengar pengakuan itu, istri Bripka Arfan Saragih, Jeni Simorangkir sempat meminta suaminya mengurungkan niat tersebut.
Jeni khawatir suaminya akan celaka.
Sebab, yang akan dihadapi adalah mereka yang punya kekuasaan.
"Istrinya saat itu melarang karena takut juga," kata Tasman.
Tasman mengatakan, yang membuat keluarga tidak yakin korban bunuh diri lantaran yang bersangkutan sudah melunasi sebagian uang yang telah digelapkan.
Menurut Tasman, ada Rp 650 juta uang yang sudah dikembalikan Bripka Arfan Saragih.
Jika dihitung-hitung, sisa uang yang harus dikembalikan Bripka Arfan Saragih tinggal Rp 80 juta lagi.
"Kalau mau bunuh diri, kenapa setelah bayar Rp 650 juta. Kenapa sebelum itu tidak dibayarkan," kata Tasman.
Keluarga menduga, dengan meninggalnya Bripka Arfan Saragih, ada pihak tertentu yang ingin melimpahkan semua kesalahan ini pada mendiang.
Dengan tewasnya mendiang, maka kasus ini akan sulit terungkap.
Sebab, Bripka Arfan Saragih ini yang tahu siapa-siapa aja pihak yang diduga terlibat dalam menilap keuangan negara tersebut.
"Kami keluarga sudah bayar, bahkan rumah Arfan itu yang ada di Samosir sudah dijual untuk bayar kerugian. Kami keluarga juga gotong royong membantu. Tapi kami lihat dengan meninggalnya Arfan, semua masalah mau dilimpahkan sama dia sendiri," kata Tasman.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Hotman Paris Hutapea
Bripka Arfan Saragih
Hotman Paris Sorot Kematian Bripka Arfan Saragih
Racun Sianida
Polres Samosir
Tribunsumsel.com
Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul Usai Rumah Digerebek, Sampaikan Permintaan Maaf di Acara IMI 2025 |
![]() |
---|
Ini Kata Bupati Buton Alvin Soal Dilaporkan Hilang Oleh Warganya, Sebut Lagi di Jakarta Cari Dana |
![]() |
---|
Sosok FE Oknum TNI Pemukul Ojol di Pontianak Ngaku Khilaf, Kini Minta Maaf dan Siap Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Viral, Panglima TNI : Saya Jarang Pakai Strobo, Ganggu Kenyamanan |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Hasan Nasbi, Mantan Kepala PCO yang Kini Jadi Komisaris Pertamina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.