Liputan Khusus Tribun Sumsel

Kesultanan Palembang Tercatat dalam Sejarah, Analisa Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani 2

Kota Palembang mempunyai dua sultan, namun siapa yang tahu bahwa sultan tersebut memiliki makna yang berbeda.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Liputan khusus Tribun Sumsel, tahta tanpa istana. Kota Palembang mempunyai dua sultan, analisa Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani perihal sultan tersebut memiliki makna yang berbeda. 

Kemudian 2006 ada musyawarah membentuk Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam dan terpilih Ketuanya Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin. Lalu mereka mengadakan halal bihalal, ternyata ada penobatan Iskandar jadi Sultan, ya pada ribut lah.

Lalu Johan Hanafiah yang juga sebagai pemrakarsa Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam menelpon saya, dia menjelaskan Sultan yang disandang Sultan Iskandar itu sebagi Sultan organisasi Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam tersebut.

Menurut mereka, nantinya lima tahun berikutnya dipilih lagi siapapun yang jadi ketua jadi Sultan untuk jadi Ketua Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam. Namun persoalannya nggak ganti-gantian, karena nggak ada lagi musyawarah dan beku. Artinya nggak ada lagi legitimasi Sultannya karena tidak ada lagi musyawarah.

Kalau yang tidak tahu asal usul penyebutan Sultan pada Sultan Iskandar ya pada mengira seperti Sultan SMB III atau IV. Padahal berbeda, kalaupun diurutkan silsilah juga jauh.

Kemudian di 2010, Fauwaz Diradja SH MKn dinobatkan sebagai SMB IV karena silsilah keturunan SMB III. Dalam konveksi kesultanan maka ke anaknya.(nda)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved