Berita Palembang

Muralis Muda Berkarya Lewat Lomba 'Goresan Cindo Palembang Belagak', Sulap Sudut Kota Lebih Berwarna

20 tim muralis muda dari berbagai kalangan beradu kreativitas dalam ajang Lomba Mural Grafiti "Goresan Cindo Palembang Belagak'.

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
BERKARYA -- Sejumlah tim peserta lomba mural grafiti menuangkan karyanya dengan warna-warni di dinding Eks RM Sari Bundo Simpang RS Charitas, Minggu (7/9/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sudut-sudut Kota Palembang kini tampil lebih memukau dengan semburan warna cerah dan pesan positif. 

Selama empat hari, 20 tim muralis muda dari berbagai kalangan seperti pelajar hingga seniman profesional beradu kreativitas dalam ajang Lomba Mural Grafiti "Goresan Cindo Palembang Belagak: Stop Vandalisme. 

Lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah bagi para seniman untuk menyalurkan bakatnya secara positif dan produktif.

Lomba yang digelar sejak 6 September 2025 ini menjadikan empat lokasi strategis sebagai kanvas raksasa di antaranya dinding eks Rumah Makan Sari Bundo di Simpang Empat RS Charitas, Simpang Lapas Wanita, Simpang Lima DPRD Sumsel, dan depan Kantor KONI Sumsel.

Menurut Marta Astra, Ketua Pelaksana Lomba, acara ini adalah jawaban atas keresahan akan vandalisme yang merusak keindahan kota. 

"Kami menyediakan ruang dan media bagi para seniman untuk menyalurkan hobi mereka. Dengan begini, hasil karya mereka jadi lebih bermakna dan tidak sekadar coretan," ujarnya saat ditemui di Simpang Charitas.

Baca juga: Daftar Lengkap Pemain dan Sumsel United Musim 2025/2026, Siap Dilaunching Sore ini

Pada Minggu (7/9/2025), suasana di lokasi lomba begitu hidup. Para peserta tampak serius dan penuh konsentrasi, seolah tak terganggu oleh bisingnya kendaraan atau deru LRT yang melintas.

Dengan kuas dan cat, mereka mengubah dinding kusam menjadi media ekspresi yang memukau.

Beragam ikon dan tradisi Palembang menjadi inspirasi utama.

Dari megahnya Jembatan Ampera dan aliran Sungai Musi, keindahan tarian Tanggai dan rumah Limas, hingga simbol modern seperti LRT.

Semua digambarkan dengan penuh detail, menunjukkan kecintaan para seniman pada kota mereka.

Peserta tak hanya datang dari Palembang. Marta mengungkapkan ada juga peserta dari luar kota, seperti Prabumulih, bahkan dari Jakarta.

Salah satu peserta, Indah (39), berbagi antusiasmenya. 

"Ini kali kedua saya ikut lomba. Semoga kali ini bisa menang," ucap Indah penuh harap.

Karya-karya peserta akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Saridayanto, Marta Astra, dan Edy Fahyuni. Penilaian didasarkan pada dua kriteria utama: tingkat kesulitan karya dan kesesuaian dengan tema "Goresan Cindo Palembang Belagak."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved