Tambang Batubara Ilegal Muaraenim

Kesaksian Pekerja Selamat dari Longsor Tambang Ilegal di Muaraenim, Pasrah Pejamkan Mata

Penambang yang selamat menceritakan saat-saat menegangkan sewaktu tanah di atas tebing runtuh menimpa tubuh mereka

Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru didampingi Kapolda Sumsel, Eko Indra Heri dan Dandem 044/Gapo saat melihat lokasi longsornya tambang batubara ilegal di Muara Enim, Kamis (22/10/2020). 

Kemudian dilanjutkan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua.

Penambangan ilegal itu bukan berada di lahan kosong, lokasi itu mulanya adalah kebun sawit disekitarnya.

Umur pohon sawit itu cukup tua terlihat dari besarnya batang yang melebihi diameter tiang listrik.

Tak hanya ada satu kubangan raksasa, di kawasan tempat kejadian peristiwa memilukan itu ada belasan kubangan lain.

Sebagian nampak masih beroprasi karena terlihat tumpukan karung berisi " emas hitam " itu.

Kubangan raksasa itu nampak tidak semua dikerjakan manual oleh tangan manusia. Guratan "kuku" alat berat terlihat di dinding kubangan. Tanah kerukan pun menggunung di sisi kubangan.

Longsoran yang menimpa para korban nampaknya bukan yang pertama. Di sejumlah kubangan lain terlihat kerangka penopang lorong yang terbuat dari kayu. Kerangka itu yang kemungkinan menopang tanah bagian atas lorong.

Di sisi masing-masing kubangan terlihat sejumlah pondok beratapkan terpal yang ditengarai menjadi tempat istirahat para penambang. Di pondok itu tak hanya ada tempat tidur ada pula sejumlah alat masak.

"Informasi yang saya terima mereka baru mau membuat lorong saat itu, mereka kerja berdekatan dan terjadilah longsoran dari dinding sebelah kanan, sehingga banyak yang tertimbun," ungkap Kapolsek Tanjung Agung, Faisal P Manalu SH SIK.

Pada saat kejadian, setidaknya ada 14 orang yang berada di lokasi tambang ersebut.

Mereka berbagi tugas, 13 pekerja berada di dalam galian untuk mengangkut lumpur dan menggali di lokasi penambangan dan satu orang pekerja berada di luar galian.

Pada saat 13 pekerja sedang menggali dan sebagian estafet mengangkut lumpur yang dimasukan ke dalam karung, sekitar pukul 13.00 tiba-tiba tanah di tebing sebelah kanan jalan sekitar setinggi 9 meter tersebut longsor dan menimpa sebelas orang pekerja.

Dua orang di dalam galian lolos, dan juga seorang di luar galian.

Sebelas korban yang posisinya tertimbun longsor itu tertimbun hingga kedalaman delapan meter.

"Kami lakukan evakuasi menggunakan alat berat sehingga evakuasi berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan," lanjutnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved