Corona di Sumsel
Wawancara Eksklusif : Persiapan RSUD Siti Fatimah jadi Salah Satu Tempat Uji PCR di Sumsel
dapat memaksimalkan penanganan covid-19 di Sumatera Selatan yang hingga saat ini jumlah konfirmasi kasus positif masih terus bertambah setiap harinya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - RSUD Siti Fatimah kini tengah bersiap menjadi salah satu tempat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akan menguji sampel kiriman dari dinas kesehatan provinsi Sumatera Selatan.
Diharapkan dengan adanya tambahan laboratorium uji PCR, dapat memaksimalkan penanganan covid-19 di Sumatera Selatan yang hingga saat ini jumlah konfirmasi kasus positif masih terus bertambah setiap harinya.
Tribun Sumsel mewawancarai Plt Direktur RSUD Siti Fatimah, dr Syamsuddin SpOG untuk mengetahui sejauh mana persiapan laboratorium PCR tersebut guna membantu penanganan pandemi covid-19 yang masih terjadi hingga kini.
• Kecamatan Kemuning Terbanyak Positif Covid-19, Jumlah Tertinggi hingga Terendah Corona di Palembang
RSUD Siti Fatimah menjadi salah satu yang ditunjukkan pemprov Sumsel untuk melakukan uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Sejauh ini, sudah bagaimana persiapannya ?
Bulan Juni ini kita sudah persiapan mulai dari bangunan (fisik). Kita juga sudah magangkan SDM di BBLK untuk pemeriksaan laboratorium nanti dan tata caranya. Serta diakhir bulan ini kita akan minta dari pihak BBLK untuk survey laboratorium RSUD Siti Fatimah. Alat juga sudah mulai datang, setelah itu apabila sudah memungkinkan dan sudah mendapat izin dari BBLK, kita akan tes running dulu satu sampel. Mungkin akan dimulai dari pasien yang kita rawat dulu. Pasien-pasien yang sudah terkonfirmasi (positif covid-19) akan kita uji dan melihat hasil apakah hasilnya sama atau tidak. Itu sebagai panduan bagi kita.
Bila dipersentasekan, sudah berapa persen kesiapan di RSUD Siti Fatimah ?
Persiapan sudah 60-70 persen. Nanti setelah kita uji coba, selanjutnya akan kita laporkan dan kalau sudah dapat izin artinya hasil kita diakui. Setelah itu baru kita menerima sampel dari Dinkes provinsi untuk diuji.
• Update Sebaran Corona di Palembang 19 Juni Pagi, Tembus 1.000 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19
Sejak kapan RSUD Siti Fatimah jadi rujukan pasien Covid-19 ?
Di SK Kemenkes, bulan Maret RSUD Siti Fatimah sudah masuk ke dalam 5 rumah sakit rujukan covid-19 di Sumatera Selatan. Sejak itu, hingga kini total kita sudah merawat 54 pasien konfirmasi positif. Tapi yang saat ini masih menjalani perawatan ada sebanyak 20 pasien.
Berapa orang jumlah SDM yang diturunkan di laboratorium PCR RSUD Siti Fatimah ?
Sejauh ini kita sudah mendaftar sekitar 60 perawat dan nakes setara perawat. Dokter spesialis kita ada 10 orang dan dokter umum ada 12-13 orang. Kita juga punya 2 spesialis patologi klinik sebagai penanggung jawab, lalu kita punya analisis laboratorium sekitar 8-9 orang.
Berapa lama hasil pemeriksaan PCR di RSUD Siti Fatimah akan keluar ?
Kalau misal lancar semua prosesnya, nanti diawal minggu pertama bulan Juli kita sudah bisa running. Satu kali running kita bisa menguji 90 sampel. Tapi nanti dilihat lagi berapa kemampuannya, sebab kita juga masih bagian analis untuk menambah tenaga. Sehingga mungkin tidak hanya satu kali running dalam satu hari.
Terkait stigma yang kini berkembang disebagian masyarakat, banyak yang takut untuk ke rumah sakit. Bagaimana tanggapan anda terkait hal itu ?
Pihak rumah sakit menggunakan metode pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah pasien itu positif atau tidak terjangkit covid-19. Tidak semuanya langsung diperlakukan sebagai pasien covid-19. Tentunya ada patokan-patokan yang dibuat sehingga bisa kita kategorikan pasien mana yang masuk kategori covid-19 dan yang tidak termasuk. Lalu petugas kita juga punya protokol dalam melayani pasien sehingga kita tidak akan menginfeksi pasien. Intinya kita selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan bagi pasien sebab kita selalu menjalankan segala sesuatunya sebagaimana protokol yang ada. Jadi masyarakat jangan takut ke rumah sakit kalau memang membutuhkan pelayanan ke rumah sakit.
• Sopir Angkot Dikeroyok di Palembang, Diduga karena Utang : Ada juga yang Tusuk Saya dari Belakang