Berita Palembang
Sopir Angkot Dikeroyok di Palembang, Diduga karena Utang : Ada juga yang Tusuk Saya dari Belakang
Kejadian bermula saat pelaku B, warga Lorong Manggar 2, Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, mendatangi korban untuk menagih utang.
Penulis: Pahmi Ramadan | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - D (22), warga Lorong Idaman, Kecamatan Kemuning, Palembang, menjadi korban pengeroyokan.
Sopir angkutan kota (angkot) di Kota Palembang ini dikeroyok diduga karena utang.
Kejadian tersebut terjadi di Lorong Manggar 2, Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Rabu (17/6/2020) sekira pukul 22.00 WIB.
Kejadian bermula saat pelaku B, warga Lorong Manggar 2, Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, mendatangi korban untuk menagih utang.
"Saya mempunyai utang sebesar Rp1,8 juta kepada pelaku, lantaran saat itu saya tidak mempunyai uang lantas saya hanya membayar kepada pelaku sebesar Rp900 ribu," ujarnya Jumat (19/6/2020).
• Update Sebaran Corona di Palembang 19 Juni Pagi, Tembus 1.000 Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19
Kemudian pelaku kembali menemui korban untuk menagih utang.
"Pada saat itu pelaku datang bersama dengan teman-temannya yang berinisial Pi dan De, kemudian saya diajak B ke rumahnya. Setelah tiba dirumah pelaku terlihat ada sekira enam teman pelaku yang sudah menunggu," ungkapnya.
Kemudian pelaku langsung marah dan menganiaya serta mengeroyok korban.
"Saya sudah mengatakan kepada pelaku kalau saya lagi mencari uang tambahan untuk membayar sisa utang saya, tapi pelaku tidak mau mendengarkan dan langsung mengeroyok saya bersama dengan teman-temannya. Ada juga teman pelaku yang menusuk saya menggunakan senjata tajam dari belakang tapi saya tidak tahu namanya," bebernya.
Kemudian setelah itu korban langsung pergi dan meninggalkan pelaku.
• GRATIS Buat dan Perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM), Berlaku hanya Tanggal 1 Juli, Syaratnya Ini
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka memar pada bagian kepala, luka memar pada mata bagian sebelah kanan dan bekas luka sabetan senjata tajam pada bagian tubuh belakang korban.
Tidak terima menjadi korban pengeroyokan lantas korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polrestabes Palembang untuk membuat laporan polisi.
"Saya tidak terima menjadi korban pengeroyokan dan saya berharap pelaku bisa bertanggungjawab atas apa yang diperbuatnya," tutupnya.
Sementara itu, Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri membenarkan adanya laporan pengeroyokan yang dialami korban.
"Laporan korban sudah diterima anggota piket kita, selanjutnya laporan korban akan ditindaklanjuti oleh unit Reskrim Polrestabes Palembang," tutupnya.