Berita Lahat

Daftar Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Lahat Memasuki Musim Penghujan di 2025

Hal itu dilakukan, guna memperkuat koordinasi antar instansi, jika sewaktu-waktu bencana banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Lahat.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Ehdi Amin
BENCANA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Ali Apandi, Selasa (4/11/2025). Daftar Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Lahat Memasuki Musim Penghujan di 2025 

Laporan Wartawan Sripoku.com Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat melakukan apel kesiapsiagaan bencana dan tanah longsor di musim penghujan tahun ini.

Hal itu dilakukan, guna memperkuat koordinasi antar instansi, jika sewaktu-waktu bencana banjir kembali melanda wilayah di Kabupaten Lahat.

Kepala BPBD Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengatakan, dengan topografi yang ada di Kabupaten Lahat, sejumlah wilayah tercatat berpotensi alami bencana banjir dan tanah longsor.

Karena itu, beberapa waktu lalu, pihaknya kembali telah lakukan mitigasi, daerah rawan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lahat.

"Bukan sekedar lakukan pendataan titik rawan banjir dan longsor, kita juga memberikan edukasi ke masyarakat. Bagaimana mereka bisa mandiri lakukan penanganan awal, ketika terjadi bencana. Bagaiman cara antisipasi penyelamatan jiwa, baru penyelamatan benda," kata Ali Afandi, disela usai lakukan gelar pasukan apel kesiapsiagaan rawan bencana banjir di halaman Pemkab Lahat, Selasa (4/11/2025).

Dari catatan pihaknya, Ali menyebut, untuk wilayah rawan banjir berada di Kecamatan Lahat, Pulau Pinang, Jarai, Mulak Sebingkai, Kikim Timur dan Merapi Barat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sumsel Hari ini Selasa 4 November 2025, Cek Daftar Wilayah Berpotensi Turun Hujan

Baca juga: Prakiraan Cuaca OKU Timur Hari ini Selasa 4 November 2025, Sebagian Besar Wilayah Berpotensi Hujan

Sedangkan untuk titik rawan longsor berada di Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu, Pulau Pinang, Mulak Sebingkai, Kikim Selatan, Pseksu, Merapi Selatan, Gumay Ulu, Pagar Gunung, Tanjung Tebat dan Kecamatan Lahat.

"Untuk di daerah kecamatan, banjir biasanya disebabkan oleh luapan air sungai. Sedangkan banjir di Kecamatan Lahat, pada umumnya karena perkembangan pembangunan perumahan. Serapan air sudah mulai berkurang, disamping sistem saluran air terbuka yang banyak tersumbat," ujarnya.

Disisi lain, Ali membeberkan, sebagai langkah kesiapsiagaan, BPBD Lahat miliki sebuah grup khusus dengan anggota grup terdiri dari camat dan instansi vertikal.

Setiap hari, pihaknya selalu membagikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Terlebih, jika ada potensi ekstrim, biasanya 30 menit sebelum kejadian, sudah terlaporkan.

Dengan begitu, camat dan pihak lainnya, bisa ambil tindakan untuk meneruskan informasi itu kepada warganya.

"Jadi keperdulian camat selaku pemilik wilayah juga diperlukan. Jika informasi cepat sampai di masyarakat, masyarakat bisa berupaya cepat lakukan tindakan antisipasi penyelamatan," sampai Ali Apandi.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved