Pria di Muratara Tewas Diduga Ditembak

Pria di Muratara Tewas Diduga Ditembak, Keluarga Minta Makam Dibongkar, 1 Pelaku Ditangkap

Ibu rumah tangga ini berharap kematian suaminya Miksan secara janggal dapat terungkap oleh Polisi dan berharap pelakunya dapat ditangkap.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Facebook Buana Pelaminan
AUTOPSI - Polisi melakukan autopsi jenazah Miksan warga Dusun II Desa Bingin Rupit Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara diduga tewas ditembak. 

Ringkasan Berita:
  • Teti, warga Desa Bingin Rupit, Muratara, menuntut keadilan atas kematian suaminya, Miksan, yang diduga tewas secara tidak wajar saat bekerja sebagai satpam di kebun sawit.
  • Keluarga menemukan kejanggalan setelah hasil rontgen menunjukkan adanya dugaan peluru di kepala korban dan meminta polisi mengautopsi jenazah.
  • Polsek Rupit telah mengamankan satu tersangka terkait kasus ini.

 

Laporan wartawan Tribun Sumsel.com, Eko Hepronis 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Teti Warga Dusun II Desa Bingin Rupit Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumsel menuntut keadilan.

Ibu rumah tangga ini berharap kematian suaminya Miksan secara janggal dapat terungkap oleh Polisi dan berharap pelakunya dapat ditangkap.

Keluarga meminta petugas untuk mengautopsi jenazah suaminya dengan cara membongkar makam.

Dalam kasus ini sudah diamankan satu orang tersangka oleh Polsek Muara Rupit yah diduga merupakan pelaku penganiaya Miksan hingga tewas.

Teti menceritakan peristiwa itu bermula saat keluarga mendapat laporan suaminya kecelakaan di kebun sawit tempat suaminya bekerja.

"Suami saya bekerja di kebun sawit itu sebagai satpam jaga malam. Biasanya pulang pagi itu, tapi pas saat itu dia gak pulang karena yang jaga siang gak masuk," ujarnya pada wartawan, Senin (3/11/2025).

Peristiwa awal itu dilaporkan kepada pihak keluarga dua pekan lalu atau tepatnya 21 Oktober 2025.

"Awalnya kita dikasih tahu, ada keponakan datang ke rumah bilang suami saya kecelakaan, intinya kepalanya luka, sekarang ada di puskesmas," ungkapnya.

Kemudian korban langsung dirujuk ke rumah sakit, sampai di sana sudah ditangani oleh tim dokter yang mengatakan bila luka di kepala korban tak wajar.

"Luka dia (korban) ini gak wajar, ditawarin divisum untuk korban meninggal," ujarnya.

Baca juga: Takut Lihat Temannya Ditembak Polisi, Begal di Banyuasin Pilih Menyerah Diri, Kejam Incar IRT

Baca juga: Awal Mula Pria Diduga ODGJ di OKU Ditembak Mati saat Ditangkap, Terekam CCTV Saat Rusak 2 Pos Polisi

Namun, karena keluarga takut berurusan dengan hukum, akhirnya tidak dilakukan visum dan kemudian hasil musyawarah lalu dilakukan rongsen.

Hasilnya, pihak keluarga melihat hasil rontgen ada diduga sebuah peluru bersarang di kepala suaminya hingga menyebabkan kepalanya pecah.

"Sampai di rumah kami kompromi lagi dengan keluarga besar, akhirnya kita sepakat untuk melapor dari kejanggalan lukanya itu gak wajar," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved