Berita Pemkab OKU Timur

Kain Bidak Galah Napuh Komering Kembali Bersinar di Panggung Wastra Sumsel

Salah satu yang mencuri perhatian adalah Kain Bidak Galah Napuh Komering dari Kabupaten

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Sri Hidayatun
Humas Pemkab OKU Timur
PELUNCURAN -- Ketua Dekranasda Kabupaten OKU Timur dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes., menghadiri Festival Kreatif Sriwijaya dan Launching Wastra Sumsel di Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis (09/10/2025). Dalam acara ini, Kain Bidak Galah Napuh Komering resmi diperkenalkan kembali sebagai salah satu warisan wastra Sumatera Selatan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - - Palembang kembali menjadi saksi hidup bangkitnya warisan budaya Sumatera Selatan.

Dalam kemeriahan festival yang digelar di Jakabaring Sport City, Kamis (9/10/2025) kemarin, wastra klasik dari berbagai daerah diresmikan sebagai bagian dari upaya pelestarian identitas kearifan lokal.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah Kain Bidak Galah Napuh Komering dari Kabupaten OKU Timur.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten OKU Timur, dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes., hadir langsung dalam agenda peluncuran tersebut.

Sheila datang bersama rombongan pemerintah daerah, antara lain Asisten II Rayenaidi, S.H., M.H., Plt. Kepala Disperindag Moch. Ucup Sobarudin, S.E., M.Si., Kepala Diskominfo Hj. Sri Suhartati, S.E., M.M., serta perwakilan dari Dinas PUTR dan Disporapar OKU Timur.

Baca juga: TP PKK Palembang Dukung Penuh Ekonomi Kreatif di Festival Kreatif Sriwijaya

Acara yang mengusung tema “Empowering Creativity, Celebrating Innovation” itu dibuka secara resmi oleh Herman Deru. 

Dalam arahannya, Gubernur Sumsel tersebut menegaskan pentingnya menjaga warisan kain khas dari 17 kabupaten/kota di wilayahnya.

Menurutnya, wastra bukan sekadar kain, melainkan simbol sejarah, identitas, dan kreativitas masyarakat.

“Sumatera Selatan memiliki kekayaan wastra yang luar biasa. Ini adalah kebanggaan yang harus kita jaga dan kembangkan agar bisa menembus pasar global,” ujarnya.

Turut hadir dalam pembukaan acara ini Direktur Film, Animasi, dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan, S.E., M.B.A.T., unsur Forkopimda Sumsel, Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia Herman Deru, Ketua ICSB Sumsel Hj. Samantha Tivany HD, serta ketua Dekranasda kabupaten/kota se-Sumatera Selatan.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Hj. Feby Herman Deru, dalam sambutannya menyoroti ancaman hilangnya warisan budaya jika tidak dijaga dengan serius. 

"Banyak kain tradisional Sumsel yang sempat tenggelam dan hanya tersisa dalam museum," ujarnya. 

Karena itu, lanjut kata dia, peluncuran kembali wastra warisan menjadi momentum penting untuk mengembalikan kain-kain klasik ke masyarakat.

“Wastra ini adalah aset tak ternilai. Kita kembalikan ke daerah asalnya untuk dijaga, dikembangkan, dan dipasarkan. Dengan begitu, warisan budaya ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tapi juga kekuatan ekonomi daerah,” kata Feby.

Dalam peluncuran tersebut, enam jenis wastra warisan daerah resmi diperkenalkan kembali Kain Bidak Galah Napuh Komering (Kabupaten OKU Timur). Kain Perelung Pasemah (Kota Pagaralam).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved