Berita Pemkab OKU Timur

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Dinas Pendidikan Pemkab OKU Timur Pecahkan Tiga Rekor MURI

Kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak, dan Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia.

Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Sri Hidayatun
dokumentasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur
PEMECAHAN REKOR -- Ribuan guru di seluruh kecamatan OKU Timur mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) secara serentak, Selasa (28/10/2025). Hal ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kompetensi pendidik yang mengantarkan kabupaten ini memecahkan rekor MURI. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur) memecahkan tiga rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sekaligus dalam satu rangkaian kegiatan pada 28 Oktober 2025.

Tiga rekor itu adalah Peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Guru Terbanyak se-Indonesia.

Kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak, dan Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia.

Dua di antaranya UKBI dan pembentukan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan sudah resmi diverifikasi langsung oleh pihak MURI melalui Direktur Pemasaran, Awan Raharjo, yang hadir di lokasi.

“Biasanya kami mencatat satu rekor untuk satu kegiatan. Tapi OKU Timur membuktikan, dalam satu momentum, mereka bisa menembus tiga kategori berbeda dengan partisipasi massal dan komitmen kelembagaan yang luar biasa,” ujar Awan, Rabu (29/10/2025).

Namun capaian itu bukan sekadar seremoni. Di balik gemuruh drum band dan spanduk rekor, tersimpan strategi panjang yang dirancang sejak awal 2024 oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur.

Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur, Wakimin, S.Pd., M.M., menyebut bahwa gagasan pemecahan rekor lahir dari kesadaran akan pentingnya mutu dan karakter dalam pendidikan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa guru-guru OKU Timur punya kompetensi yang tak kalah dengan kota besar. Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa, dan melalui UKBI, kami menegakkan martabat itu dengan data dan kerja nyata,” tegasnya.

Program UKBI massal bagi guru melibatkan lebih dari 1000 guru dari seluruh kecamatan, baik secara daring maupun luring.

"Tujuannya bukan semata mengejar penghargaan, tapi menguatkan kemampuan bahasa Indonesia sebagai alat utama pembelajaran dan komunikasi publik," ucapnya. 

Dengan hasil tes terukur dan dokumentasi kolektif, UKBI menjadi cermin kompetensi guru serta dasar pengembangan pelatihan lanjutan di tingkat daerah.

Baca juga: Pemkab OKU Timur Kobarkan Persatuan dan Optimisme Generasi Muda Serukan Semangat Sumpah Pemuda

Lanjut kata dia, rekor kedua Kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak lahir dari keprihatinan terhadap maraknya kasus kekerasan di sekolah.

"Dalam waktu kurang dari setahun, OKU Timur membentuk lebih dari 500 Satgas aktif di berbagai jenjang pendidikan," bebernya. 

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan OKU Timur, Dodi Purnama, S.T., M.M., menyebut pembentukan satgas ini sebagai gerakan sosial terstruktur.

“Kami tak ingin lagi mendengar ada anak menjadi korban tanpa perlindungan. Satgas dibentuk bukan untuk formalitas, tetapi menjadi garda terdepan bagi sekolah yang berani melapor, bertindak, dan menyembuhkan. Di sinilah nilai kemanusiaan pendidikan kami diuji,” jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved