Berita Ogan Ilir

Kagetnya Wabup Ogan Ilir Ardani Temukan 5 Siswa Kelas 3 SMP Tak Bisa Membaca, Soroti Kinerja Guru

Wakil Bupati H. Ardani mengungkapkan masih ada pelajar SMP di Ogan Ilir yang belum bisa membaca.

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
SISWA TAK BISA BACA -- Wakil Bupati H. Ardani melayani wawancara pada Jumat (26/9/2025) siang. Ardani mengungkapkan rasa terkejutnya saat bertemu dengan sejumlah bocah kelas 3 SMP yang tak bisa membaca. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Wakil Bupati H. Ardani mengungkapkan masih ada pelajar SMP di Ogan Ilir yang belum bisa membaca.

Ogan Ilir (OI) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang beribukota di Indralaya. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2003.

Ardani menceritakan, pernah suatu waktu dia berkunjung ke salah satu SMP Negeri di Ogan Ilir.

Betapa terkejutnya Ardani saat mengetahui ada sejumlah siswa kelas 3 SMP yang belum bisa membaca.

"Ada lima siswa SMP negeri kelas 3 tidak bisa baca. Saya bilang 'coba baca ini'. Dijawab, tidak bisa baca," kata Ardani saat memberikan arahan pada pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemkab Ogan Ilir, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Sudah 1 Bulan, Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Pelecehan ke Mahasiswi KKN di Ogan Ilir

Ardani pun menyorot kinerja guru di SMP tersebut.

"Saya tanya kepala sekolahnya, apa tindakan untuk kelima anak ini? Tidak ada, diam saja," ungkap Ardani.

"Mestinya ambil tindakan, kasih kelas khusus untuk siswa-siswa tersebut. Setelah jam pelajaran, setengah jam saja bolehlah untuk belajar baca tulis," ujar Ardani yang mengaku masih tak percaya dengan hal tersebut.

Kepada pejabat yang hadir, Ardani menekankan agar memiliki integritas.

Jabatan yang dimiliki harus digunakan untuk melayani masyarakat, jangan hanya pasif dan tak menjalankan tanggung jawab.

Sehingga tidak terjadi ada anak tidak bisa membaca akibat kurangnya tindakan guru seperti yang diceritakan Ardani.

"Itu maksud saya, tanamkan integritas dalam jabatan itu. Jangan kita biarkan saja, jangan hanya menunggu gaji dan tunjangan. Amanah yang diberikan harus dijalankan semaksimal mungkin jabatan itu," pesan Ardani.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved