Belatung di MBG SDN 8 Kayu Agung
Viral Belatung di MBG SDN 8 Kayuagung OKI, Ditemukan Banyak Bergerak di Telur Sambal, Siswa Trauma
Viral adanya kumpulan belatung di menu makanan bergizi gratis (MBG) siswa SDN 7 Kayu Agung Ogan Komering Ilir, Sumsel, Selasa (23/9/2025).
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Viral adanya kumpulan belatung di menu makanan bergizi gratis (MBG) siswa SDN 8 Kayu Agung Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, Selasa (23/9/2025).
MBG adalah salah satu program pemerintah Indonesia yang mulai dijalankan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ditujukan untuk memberikan makanan sehat dan bergizi secara gratis kepada pelajar di sekolah serta kelompok masyarakat tertentu.
Ditemukannya sekumpulan belatung di menu MBG mereka seketika membuat siswa SDN 8 Kayu Agung merasa trauma.
Hal tersebut disampaikan seorang siswi kelas 5, Salsabela Azzahra yang memberikan kesaksian detail mengenai detik-detik saat ia dan teman-temannya menemukan belatung di menu makan siang mereka.
Dengan suara polos Salsabela menceritakan makanan tersebut ia terima sekitar pukul 10.00 WIB.
Menu hari itu cukup lengkap, terdiri dari nasi, telur sambal, bakwan, kacang dan buah. Namun, sebelum sempat menyantapnya, suasana riang di kelas berubah jadi gaduh.
"Saya tadi masih keluar sebentar. Sudah itu, ada kawan saya yang ngomong, katanya ada belatung," tutur Salsabela diwawancarai di sekolah.
Menurutnya, belatung-belatung itu ditemukan secara spesifik pada lauk utama yaitu telur yang disajikan dengan dicampur sambal.
Baca juga: Dapur MBG di OKI Tercemar Bakteri E.Coli Ditutup Sementara, Kini Diminta Kantongi SLHS
Baca juga: 4 Siswa SMKN 1 Muara Kuang Ogan Ilir Mual dan Muntah Setelah Makan MBG, Sempat Dirawat di Puskesmas
Ia menggambarkan bahwa belatung tersebut berukuran kecil-kecil, namun jumlahnya cukup banyak dan terlihat jelas bergerak.
"Belatungnya di bagian telur. Bentuknya kecil-kecil, tapi banyak," jelasnya.
Salsabela mengungkapkan, dari 15 siswa di kelasnya, sebagian besar mengalami kejadian serupa. Kabar penemuan belatung dengan cepat menyebar dari meja ke meja lain.
"Kawan-kawan juga ada yang ngomong, 'aku juga ada ulatnya'. Jadi, begitu bukan langsung kelihatan ulat itu," tambahnya.
Sontak, para siswa yang tadinya bersiap makan siang langsung mengurungkan niatnya.
Tanpa diperintah, mereka menolak untuk mengonsumsi makanan tersebut dan langsung mengembalikannya.
"Setelah itu, makanannya dibuang, dibalikkan langsung. Jadi belum sempat dimakan," tegasnya.
Di mana yang mengkhawatirkan, Salsabela menyebut salah seorang temannya yang terlanjur menyuap makanan tersebut sebelum menyadari adanya belatung.
"Ada satu orang (teman), baru satu sendok. Habis itu tahu ada ulat kecil-kecil itu, langsung berhenti dan dibalikkan lagi," ungkapnya.
Di tempat yang sama Wali Kelas 5, Hanif yang berada langsung di lokasi kejadian, membenarkan dan menceritakan kronologi insiden yang membuat geger tersebut.
Hanif menuturkan, kejadian bermula saat ia dan guru lain tengah membagikan jatah makan siang kepada para siswa. Tak lama berselang, suasana yang tadinya tertib berubah setelah salah siswa melapor dengan panik.
"Awal mulanya tahu pas kami bagikan makanan, tiba-tiba ada siswa yang komplain. Katanya ada ulat, banyak, di dalam lauk telur," papar Hanif.
Menurutnya, beberapa siswa yang jeli melihat ada benda-benda kecil bergerak di lauk telur sesaat setelah membuka wadah makanan.
Penemuan itu sontak membuat siswa lain ikut memeriksa makanan masing-masing dan menimbulkan kegaduhan.
"Pas dibuka, mereka ada yang teliti, kan. Langsung lapor ada ulat kecil-kecil," sambungnya.
Menanggapi temuan tersebut, Hanif menegaskan bahwa pihak sekolah mengambil tindakan cepat dan tegas. Seluruh porsi makanan yang sudah terlanjur dibagikan di kelasnya langsung ditarik kembali untuk mencegah ada siswa yang mengonsumsinya.
"Otomatis tidak ada yang makan. Langsung kami minta dibalikin. Anak-anak cuma ambil buahnya saja, kebetulan hari ini ada buah jeruk," jelasnya.
Ia menambahkan, dari total 115 siswa di SDN 8 Kayuagung yang menerima program MBG, insiden ini secara spesifik hanya ditemukan di kelas 5 yang ia ajar.
Hanif mengakui bahwa ini adalah insiden pertama yang terjadi sejak sekolah tersebut menerima program MBG sekitar 5 bulan lalu.
Sebagai pendidik yang bertanggung jawab atas murid-muridnya, ia berharap ada evaluasi dan perbaikan total dari pihak penyedia.
"Harapan kami ke depan agar (program ini) lebih dibenahi lagi. Pihak penyedia harus lebih teliti lagi saat menyiapkan dan memasukkan makanan ke wadah," tegasnya.
Baginya, yang terpenting keselamatan dan kenyamanan para siswa. Ia tidak ingin kejadian serupa terulang dan membuat anak-anak celaka atau trauma.
"Ini penting supaya anak tidak celaka seperti hari ini dan bisa tetap menikmati makan siang dengan enak dan nyaman," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
'Kami Kehilangan', Kakek Bayi 1 Minggu yang Dibanting OTK di HST Kalsel Sebut Pelaku Sering Lewat |
![]() |
---|
Polda Sumsel Musnahkan 1,4 Kg Sabu dan 823 Butir Pil Ekstasi, 20 Orang Diamankan Polisi |
![]() |
---|
20 Soal PTS Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya |
![]() |
---|
Dianiaya Karyawan Toko, Sopir Truk Ungkap Fakta Anggota Jatanras Polda Sumsel Cekcok Dengan Pedagang |
![]() |
---|
Damkar OKU Selatan Lepaskan Cincin di Jari Bocah 10 Tahun yang Bengkak, Gunakan Alat Khusus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.