Launching Perdana Digelar di SDN 2, MBG di Tanah Abang PALI Mulai Didistribusikan ke 3.150 Pelajar

Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai didistribusikan di Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel.

Tercatat sebanyak 3.150 penerima manfaat program MBG di Kecamatan Tanah Abang, yang terdiri dari anak TK, PAUD, SD, SMP, SMA hingga balita dan ibu hamil melalui Posyandu.

Kegiatan puncuran perdana Program MBG di Kecamatan Tanah Abang dipusatkan di SDN 2 Tanah Abang pada Kamis (28/8/2025). 

Acara tersebut dihadiri Camat Tanah Abang, Darmawan, bersama unsur Forkopimcam, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, perwakilan BGN, serta tenaga medis setempat.

Dalam pelaksanaan perdana di SDN 2 Tamah Abang, sebanyak 352 siswa dari kelas I sampai kelas 6, menerima menu makanan bergizi gratis yang dibagikan oleh Tim dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Kepala SDN 2 Tanah Abang, Sumiati, S.Pd, menyampaikan terima kasih karena sekolahnya ditunjuk sebagai lokasi perdana dalam pendistribusian MBG.

“Kami sangat berterima kasih. Program ini jelas bermanfaat, terutama bagi anak-anak dari keluarga sederhana. Dengan gizi yang cukup, mereka lebih siap belajar dan berprestasi,” ungkapnya.

Camat Tanah Abang, Darmawan, SH, yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa pihak kecamatan hanya menjadi fasilitator lapangan.

Program ini merupakan kebijakan nasional yang dijalankan pemerintah pusat melalui BGN dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten PALI.

“Ini adalah program nasional yang kita laksanakan bersama di daerah. Tugas kami di kecamatan adalah memastikan pelaksanaannya berjalan baik, tepat sasaran, dan diterima seluruh sekolah serta masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, peluncuran program MBG di Kecamatan Tanah Abang menjadi bukti nyata implementasi program nasional di tingkat kecamatan. 

Pemerintah Kabupaten PALI bersama BGN dan perangkat daerah dan unsur pemerintah di Kecamatan, berkomitmen agar program ini terus berjalan berkesinambungan sehingga memberi dampak jangka panjang bagi kesehatan dan kualitas pendidikan generasi muda.

"Harapan kami, dengan adanya MBG, anak-anak Tanah Abang tumbuh lebih sehat dan prestasinya meningkat,"tambahnya.

Baca juga: Program MBG di PALI Tuai Kontroversi, Wali Murid Diminta Tanda Tangan Surat Pernyataan

Baca juga: Antispasi Pelajar Kembali Keracunan Makanan Program MBG, 3.300 Petugas SPPG se-Sumsel Ikut Bimtek

Data Penerima MBG di Kecamatan Tanah Abang : 

Berdasarkan data dari Tim Badan Gizi Nasional (BGN) Kecamatan Tanah Abang, total ada 3.150 penerima manfaat yang terdiri dari anak TK, PAUD, SD, SMP, SMA hingga balita dan ibu hamil melalui Posyandu.

Untuk jenjang TK dan PAUD, ada empat lembaga pendidikan yang memerima, yakni TK Negeri Pembina Tanah Abang, TK Sakura Tanah Abang Selatan, TK Posyandu Terintegrasi TAJ, serta PAUD Kasih Ibu TAJ. 

Dari keempat lembaga pendidikan usia dini ini, tercatat 170 anak sudah menerima manfaat MBG.

Di tingkat Sekolah Dasar, program ini sudah mencakup enam sekolah dasar di Kecamatan Tanah Abang, yakni SDN 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4, SDN 7 Bumi Ayu, dan SDN 10 Tanah Abang. 

Jumlah penerima manfaat dari enam sekolah ini mencapai 1.213 siswa.

Sementara itu, di jenjang SMP hingga SMA, MBG menyentuh empat sekolah yakni SMP Negeri 1 Tanah Abang, SMP YPNN Tanah Abang, MTs YPNN Tanah Abang, dan SMA PGRI Tanah Abang. 

Total penerima manfaat di jenjang ini sebanyak 1.426 siswa.

Tidak hanya untuk pelajar, program MBG juga menyasar masyarakat melalui Posyandu di tiga poskesdes yakni Poskesdes Tanah Abang Jaya, Tanah Abang Utara, dan Tanah Abang Selatan.

Dari layanan ini, tercatat 341 penerima manfaat, terdiri dari balita, ibu menyusui, dan ibu hamil.

Dengan rincian tersebut, total penerima manfaat MBG di Kecamatan Tanah Abang mencapai 3.150 orang.

Kepala SPPG MBG Tanah Abang Utara Kecamatan Tanah Abang, Aria Sanjaya, S.A.P, yang mewakili Tim BGN menjelaskan bahwa jumlah penerima manfaat MBG ini, mencerminkan keseriusan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. 

Ia mengatakan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada anak sekolah, tetapi juga menjangkau kelompok rentan.

“Keberhasilan program gizi ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tapi juga membutuhkan dukungan masyarakat, sekolah, dan tenaga kesehatan. Jika seluruh pihak bersinergi, manfaat MBG bisa dirasakan maksimal oleh generasi kita,” kata dia

Adapun jadwal pendistribusiannya dilakukan dalam dua sesi berdasarkan jam masuk sekolah, yakni pada waktu pagi dan siang.

Sementara untuk menu MBG telah disiapkan dengan standar gizi yang ketat, mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, hingga distribusi ke sekolah.

“Di satuan pelayanan pemenuhan gizi sudah ada ahli gizi yang bertugas mengolah makanan sampai pendistribusian. Mereka memastikan kualitas bahan, cara memasak, hingga standar higienitas tetap terjaga, agar tidak terjadi kontaminasi yang bisa memicu kejadian luar biasa (KLB),”tandasnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com