Berita Palembang

Antispasi Pelajar Kembali Keracunan Makanan Program MBG, 3.300 Petugas SPPG se-Sumsel Ikut Bimtek

Bimtek ini membahas terkait kesehatan, keamanan dan higienitas makanan ketika proses pengolahan di SPPG, sebelum akhirnya sampai ke siswa. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Handout
BIMTEK - Sebanyak 3.300 pekerja dari 67 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Sumatera Selatan mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) untuk penyediaan makan bergizi gratis (MBG) di Hotel Aryaduta Palembang, Minggu (18/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebanyak 3.300 pekerja dari 67 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Sumatera Selatan mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) untuk penyediaan makan bergizi gratis (MBG). 

Bimtek ini membahas terkait kesehatan, keamanan dan higienitas makanan ketika proses pengolahan di SPPG, sebelum akhirnya sampai ke siswa. 

Direktur Deputi Dialur Wilayah II Badan Gizi Nasional Brigjen Pol Sony Sanjaya mengatakan, Bimtek ini untuk menyosialisasikan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan para pekerja di dapur.

"Bimtek ini sangat penting dilakukan untuk menyampaikan SOP yang harus dilakukan SPPG. Baik dalam penyiapan bahan makanan, penyimpanan, pengolahan hingga di antar ke sekolah," kata Sony, Minggu (18/5/2025). 

Menurutnya, Bimtek di Sumsel untuk tahap awal ini diikuti 67 SPPG atau sebanyak 3.300 orang yang bertugas di dapur.

Kegiatan untuk 67 SPPG itu digelar di 5 lokasi di Kota Palembang selama dua hari yakni 17-18 Mei 2025.

Dalam kegiatan itu, para narasumber yang dihadirkan berasal dari Dinas Pendidikan, persatuan ahli gizi Indonesia (Persagi), akademisi, BPOM, himpunan ahli kesehatan lingkungan Indonesia (HAKLI), hingga  dinas ketenagakerjaan. 

"Materi yang disampaikan para narasumber bertujuan agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai pejuang pembangunan gizi anak-anak bangsa, sehingga mereka perlu dibekali pengetahuan," ungkapnya.

Bimtek itu sekaligus menjadi upaya BGN mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pihaknya tak ingin kecolongan kejadian keracunan makanan seperti yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita tak ingin lagi ada kejadian lauk yang tidak terjaga dengan baik, berbau dan hal-hal lainnya. Penanganan ayam, daging, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan harus sesuai SOP. Mudah-mudahan dengan Bimtek ini kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut bisa kita zero-kan. Insyaallah tidak ada lagi kasus-kasus jika bekerja sesuai SOP," katanya.

Baca juga: Pemkot Prabumulih Perketat Pengawasan Program MBG, Pasca Terjadinya Keracunan Massal Pelajar di PALI

Baca juga: Mitra Penyedia Makanan Progam MBG di PALI Minta Maaf, Pasca 173 Siswa Keracunan Makanan

Menurutnya, 67 SPPG yang sudah berdiri di Sumsel sejak Januari-Mei akan terus diawasi oleh pihak-pihak terkait. Mulai dari ahli gizi yang memantau kandungan gizi pada makanan, asisten lapangan yang memonitor kegiatan harian di dapur dan lainnya.

"Termasuk inspektorat pemantauan dan pengawasan dari BGN untuk memastikan bahan makanan, pengolahan makanan, dan proses lain-lainnya berjalan dengan baik  sesuai SOP. Bahkan, sebelum SPPG didirikan, kita juga akan memastikan air yang dipakai apakah itu dari sumur atau PDAM sesuai ketentuan, ada uji laboratorium yang dilakukan," terangnya.

Dia menambahkan, terhadap kasus siswa diduga keracunan yang terjadi beberapa waktu terakhir, tindakan terhadap SPPG dilakukan bertahap. Diawali dengan teguran hingga penindakan. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved