Berita Pali

Sepanjang 2025, Tercatat 49 Warga PALI Terjangkit Demam Berdarah, Dinkes Minta Warga Jangan Lengah

Pada 2024, Dinkes mencatat 151 kasus DBD sepanjang tahun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan 2025 pada periode yang sama. 

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Apriansyah Iskandar
KASUS DBD -- Petugas Pukesmas melakukan fogging di kawasan pemukiman warga di Talang Ubi Kabupaten PALI beberapa waktu lalu,untuk menekan penyebaran nyamuk Aedes aegypti. Hingga Agustus 2025, 49 warga PALI terjangkit DBD. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALIKasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel mengalami peningkatan. 

Hingga Agustus 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI mencatat 49 warga positif terjangkit DBD.

Sebelumnya, sepanjang Januari hingga Juli 2025 jumlah kasus baru mencapai 39 orang. 

Namun, memasuki Agustus angka itu bertambah menjadi 49 kasus. 

Dinas Kesehatan menilai jumlah tersebut masih dalam kategori terkendali, tetapi masyarakat diimbau tidak lengah karena potensi lonjakan bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama memasuki musim penghujan.

Jika menilik data tahun sebelumnya, tren DBD di PALI menunjukkan fluktuasi. 

Pada 2024, Dinkes mencatat 151 kasus DBD sepanjang tahun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan 2025 pada periode yang sama. 

Bahkan, pada pertengahan 2024 atau tepatnya Juni, sudah tercatat 70 kasus, dan meningkat lagi menjadi 73 kasus di bulan Oktober.

Artinya, pada 2025 kasus DBD relatif lebih rendah dibanding tahun lalu, namun ancaman masih nyata karena pola peningkatan biasanya terjadi di musim hujan.

Baca juga: Dinkes Empat Lawang Ungkap Cara Efektif Cegah DBD, Sebut Fogging Jadi Cara Terakhir

Baca juga: Dinkes Sebut Kasus DBD di Musi Rawas Meningkat, Juli 2025 Tercatat Sudah Ada 28 Kasus

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten PALI, Erna Wati, menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh lengah. 

Curah hujan yang tinggi kerap menimbulkan genangan air yang ideal sebagai tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

“Kalau tidak diantisipasi sejak dini, kasus bisa meningkat dan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar di tengah masyarakat,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).

Menurut Erna, pola ini sudah berulang setiap tahun. Ketika memasuki musim hujan, kasus DBD biasanya naik tajam, sementara di musim kemarau jumlahnya cenderung lebih terkendali. 

Karena itu, kewaspadaan dini harus dilakukan di tingkat keluarga dan lingkungan.

Dinkes PALI menegaskan telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menekan penyebaran DBD

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved