Polemik Bus Mahasiswa Unsri
Polemik Angkutan Mahasiswa Unsri, Dari 49 Bus yang Diperiksa Dishub Sumsel, Hanya 3 yang Laik Jalan
Menanggapi hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan, jika banyak bus angkutan mahasiswa yang tak laik jalan.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polemik bus angkutan untuk mahasiswa di Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk menuju ke kampus Indralaya, Ogan Ilir hingga kini masih menjadi pembahasan polemik.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebutkan, jika banyak bus angkutan mahasiswa yang tak laik jalan.
Menurut Kepala Dishub Sumsel, Ari Narsa, pihaknya telah mengecek 49 bus, dan dari jumlah tersebut banyak yang tak laik jalan.
"Dari 49 bus yang diperiksa, hanya 3 yang laik jalan, 3 direkomendasikan dengan perbaikan. Lalu 43 tidak direkomendasikan operasional," kata Ari Narsa, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: Polemik Moda Angkutan Mahasiswa Unsri, Damri Terbatas, Bus Kaleng Dilarang Masuk Kampus
Baca juga: Masjid An Nabawi Unsri Diresmikan Buya Yahya, Diharapkan Jadi Tempat Pembentukan Karakter Mahasiswa
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk 43 bus yang tak laik jalan karena berbagai hal seperti rem tangan tidak berfungsi, ada juga kelengkapan kendaraan yang kurang, contoh kaca spion pecah atau lepas, ban gundul dan lain-lain.
"Untuk Bus angkutan mahasiswa yang laik jalan ada 29 unit terdiri dari Bus Damri sebanyak 16 unit dan organda ada 13 unit. Mahasiswa Unsri banyak ada 30 ribuan, maka kita dorong Organda melakukan peremajaan bus," katanya.
Ari Narsa mengatakan, bus-bus yang lulus uji KIR diharapkan menggunakan AC, untuk kenyamanan penumpang.
Untuk itu ketersediaan bus-bus untuk mahasiswa ini akan dilakukan secara bertahap.
"Untuk yang lulus uji KIR dipasang stiker ber barcode, sehingga bus yang memiliki stiker ini bisa masuk kampus. Kalau bus tidak ada stiker hanya boleh sampai depan kampus atau parkir di terminal," katanya.
Demi Keselamatan Mahasiswa
Terpisah, Rektor Unsri Prof. Dr. Taufiq Marwa dan Wakil IV lProf. Dr. Joni Arliansyah menyampaikan bahwa sangat peduli dan memikirkan kebutuhan transportasi umum bagi mahasiswa.
Dijelaskannya, beberapa angkutan seperti bus kaleng yang beroperasi di Terminal Unsri berusia tua.
Kelayakan angkutan ini jadi salah satu pertimbangan Unsri menjamin keselamatan perjalanan mahasiswanya.
"Kita tidak melarang angkutan bus masuk. Siapapun yang siap menyediakan angkutan yang layak bagi mahasiswa, silakan. Hal ini semata sebagai tanggung jawab moral untuk menyediakan angkutan bagi mahasiswa kami," jelas Taufiq diwawancarai terpisah.
Unsri telah menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Selatan untuk mengecek kelaikan tiap armada yang akan beroperasi di lingkungan Unsri.
Setelah melakukan uji kelaikan, kendaraan angkutan yang dinyatakan laik akan mendapat stiker khusus untuk beroperasi di kampus Unsri.
"Kebijakan ini sudah dimulai sejak tanggal 11 Agustus lalu. Ternyata, di hari itu hanya ada enam kendaraan yang mengecek dan cuma tiga yang dinyatakan laik," terang Taufiq.
Beberapa yang belum memenuhi kelaikan tidak bisa masuk ke Unsri.
"Sesuai hasil rapat, kami beri kesempatan lagi agar bus-bus itu melakukan uji kelaikan dari Dishub. Jika selesai, nanti dibuat daftar bus yang boleh masuk," jelas Taufiq.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.