Berita Palembang
Jadi 'Pak Ogah' di Sejumlah Kawasan di Palembang, 2 Pria Diamankan Saat Minta Uang ke Pengendara
Mereka diamankan anggota Ditsamapta Polda Sumsel ketika sedang melakukan aksinya di jalan.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi mengamankan dua orang 'pak ogah' yang kerap meminta uang ke pengendara di putaran Jalan Kolonel H Burlian (depan punti kayu) dan Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara.
Keduanya diamankan dalam pelaksanaan Operasi Sikat Musi II 2025.
Kedua pelaku yakni Nesta Armando (19) warga Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Palembang dan Sastra (46) yang diketahui kerap beraksi di kawasan Musi 2, tepatnya di putaran depan rumah mantan Wali Kota Palembang.
Mereka diamankan anggota Ditsamapta Polda Sumsel ketika sedang melakukan aksinya di jalan.
Kasatgas Preemtif Operasi Sikat Musi II 2025, Kompol A Hanafi, mengatakan kedua pelaku ditangkap saat memaksa pengendara untuk memberikan uang di lokasi berbeda.
Salah satu lokasi penangkapan berada di putaran Jalan Kolonel H Burlian, tepatnya di depan kawasan Punti Kayu, yang sempat viral di Instagram beberapa hari sebelumnya.
"Dua orang ini kami amankan di dua lokasi berbeda satu di Jalan Kolonel H Burlian dan satu lagi di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara," ujar Hanafi, Kamis (4/11/2025).
Baca juga: Modus Selamatkan Motor Remaja Tawuran, Pak Ogah di Palembang Malah Telepon Temannya untuk Mencuri
Baca juga: Saling Lapor, Pak Ogah VS Tukang Ojek di Lubuklinggau Berujung Sama-sama Dijerat Hukum
Hanafi menjelaskan, kedua pelaku akan menjalani proses tindak pidana ringan (tipiring) sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Penangkapan ini bagian dari operasi yang telah berjalan selama tujuh hari dan akan terus dilanjutkan hingga 15 hari ke depan.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya laporan masyarakat terkait maraknya aksi pungli dan premanisme di sejumlah titik di Palembang," katanya.
Sedangkan Nesta, salah satu pak ogah yang diamankan mengaku dalam satu hari ia bisa meraup uang Rp 20 ribu sampai dengan Rp 100 ribu.
"Dalam seminggu tidak full, tidak tentu kak paling 3 atau 4 hari dalam seminggu. Kalau pagi dari sana sampai sore dapatnya macam-macam kadang Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, sampai Rp 100 ribu," ujar Nesta.
Uang yang ia gunakan dihabiskan untuk bermain game warnet dan beli makanan, karena belum ada pekerjaan.
"Uang buat main di warnet pak, sama main game mobile legend, sisanya beli rokok," katanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
| Harga Emas Naik, Inflasi Sumsel Tembus 0,13 Persen Oktober 2025, Akhir Tahun Diprediksi Lebih Panas |
|
|---|
| Siasat Licik Sopir di Palembang Kuras Rekening Majikan Hingga Rp 500 Juta, Dipakai Foya-foya & Slot |
|
|---|
| Sosok Apriyadi, Sekda Muba Ditarik Jadi Asisten 1 Setda Pemprov Sumsel, Pernah Jadi Pj Bupati Muba |
|
|---|
| Daftar 8 Pejabat Pemprov Dirombak, Sekda Muba Apriyadi Ditarik ke Asisten 1 Setda Pemprov Sumsel |
|
|---|
| Ribuan Siswa SMK/ SMK di Sumsel Ikuti Tes Kompetensi Akademik 2025, Cetak Siswa Berprestasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.