BUMD Sumsel Babak Belur

LIPSUS : BUMD Diprediksi Makin Babak Belur, Pemprov Sumsel Dorong Perusahaan Daerah Berinovasi

Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan bahwa belum semua BUMD dapat memberikan dividen karena berbagai faktor.

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
ILUSTRASI - LIPSUS : BUMD Diprediksi Makin Babak Belur, Pemprov Sumsel Dorong Perusahaan Daerah Berinovasi 

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel), Tamtama, berharap, dengan pengurangan Transfer Keuangan Daerah (TKD) dari pemerintah pusat pada 2026 ke Sumsel, daerah bisa terbantu dengan dividen dari perusahaan daerah atau BUMD yang ada.

Menurut Tamtama, Komisi III sebagai mitra BUMD di Sumsel, akan mendorong BUMD yang ada menjadi sehat.

"Memang dari 11 BUMD yang ada, ada yang kondisinya sehat dan tidak sehat. Sehingga ada yang menyumbang, ada yang tidak," kata Tamtama.

Dijelaskan politikus Partai Demokrat ini, pihaknya pasti mendorong setiap BUMD yang ada untuk kondisinya sehat karena Perumda (Perusahaan Umum Daerah) dan tidak membebani keuangan daerah.

"Yang pasti Pemprov Sumsel tidak akan menambah penyertaan modal pada tahun 2026 ini," ucapnya.

Ditambahkan Tamtama, ia memastikan tidak ada kenaikan gaji pada pegawai BUMD di tengah kondisi saat ini.

"Dengan BUMD sehat, pastinya bisa menyumbang dividen, menjadikan Fiskal di daerah mandiri karena pendapatannya dari daerah," paparnya.

Dilanjutkan Tamtama, perusahaan umum daerah memang memiliki tujuan berorientasi mencari keuntungan, walaupun di samping itu sifatnya memberikan pelayanan.

Selain itu, pihaknya berharap ada transparansi setiap BUMD yang ada, sehingga kendala yang ada bisa didiskusikan bersama untuk mencari solusi yang terbaik.

"Ini persoalannya kita tidak tahu sehingga apa yang dicarikan solusi. Padahal, permasalahan harus dilakukan di hulu terdahulu dan mencari solusi. Makanya, kita dorong untuk perbaikan dan kita sebagai mitra siap mendukung," pungkasnya.

BUMD Swarna Dwipa Fokus Bertahan Lewat Perbaikan dan Inovasi

Direktur PT Swarna Dwipa Sumsel Gemilang, Sholahuddin, menyebut tahun 2025 sebagai periode penuh tantangan bagi industri perhotelan dan unit bisnis yang dikelolanya.

Di tengah tekanan ekonomi dan kebijakan efisiensi pemerintah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini berupaya tetap bertahan melalui langkah efisiensi, inovasi, dan diversifikasi pendapatan.

PT Swarna Dwipa Sumsel Gemilang diketahui merupakan salah satu BUMD milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang saat ini masih dikategorikan tidak sehat, lantaran belum mampu menghasilkan keuntungan dan belum menyetorkan dividen ke kas daerah.

Sholahuddin menjelaskan, PT Swarna Dwipa Sumsel Gemilang membawahi sejumlah unit usaha, antara lain Hotel Swarna Dwipa, Swarna Dwipa Residence, Asrama Haji, Graha Sumsel Pecenongan, dan Wisma Syailendra.

“Dengan berbagai unit usaha tersebut, tentu biaya operasional kita juga tinggi. Terlebih, sejak 2020 sudah tidak mendapat penyertaan modal, sehingga kita harus mandiri,” ujarnya saat diwawancarai di Hotel Swarna Dwipa, Palembang, Rabu (29/10/2025).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved