Pelecehan di FISIP Unsri
Modus Oknum Dosen FISIP UNSRI Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Mahasiswi, Kampus Tindak Tegas
Kali ini terjadi di kampus Universitas Negeri Sriwijaya (UNSRI) setelah salah satu oknum dosen diduga melakukan
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus dugaan pelecehan kembali menggemparkan dunia pendidikan di Sumatera Selatan.
Kali ini terjadi di kampus Universitas Negeri Sriwijaya (UNSRI) setelah salah satu oknum dosen diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap mahasiswinya.
Adapun modus sang dosen mengajak mahasiswi untuk mengerjakan skripsi di kamar hotel.
Bahkan sang dosen sempat meminta korban untuk membawa baju renang.
Fakta tersebut diungkap Badan Eksekutif Mahasisaw (BEM) Unsri dan diposting di media sosial instagram @bemfisipunsri pada selasa lalu, (21/10/2025).
Baca Juga : Kronologi Dosen FISIP Unsri Lakukan Pelecehan, Disuruh Bawa Baju Renang ke Hotel, Bantu Skripsi
"Api Pengkhianatan Akademik: Desakan Keadilan Mendesak Atas Dugaan Pelecehan Seksual dan Kegagalan Dekanat FISIP UNSRI
FISIP Universitas Sriwijaya tengah menghadapi krisis moral dan keadilan. Dugaan pelecehan seksual oleh seorang dosen terhadap mahasiswi bukan hanya kejahatan individual, tetapi bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai akademik dan kemanusiaan. Ketika ruang belajar berubah menjadi ruang ancaman, dan otoritas kampus memilih diam, maka yang runtuh bukan sekadar reputasi melainkan integritas lembaga pendidikan itu sendiri.
Kami, BEM KM FISIP UNSRI, menolak normalisasi kekerasan berbasis gender dan sikap abai dekanat yang membiarkan terduga pelaku tetap berkegiatan seolah tak terjadi apa-apa. Diam berarti berpihak pada pelaku, bukan pada korban. Transparansi dan keadilan bukanlah pilihan melainkan kewajiban moral dan hukum. Kami menuntut tindakan nyata, bukan pernyataan kosong. Kampus harus segera membersihkan dirinya dari relasi kuasa yang menindas dan budaya impunitas yang mencemari ruang akademik.
Jika suara keadilan terus dibungkam, maka kami akan menggema lebih keras. Kami siap membawa perjuangan ini ke ranah nasional bersama BEM se-Indonesia, media massa, dan lembaga hak asasi manusia. Karena kampus seharusnya menjadi ruang tumbuh, bukan ruang pelecehan. Saat sistem gagal melindungi korban, maka mahasiswa akan berdiri di garis depan menuntut perubahan
Dengan LIMA (LITERASI MENGARAHKAN AKAL) Mari satukan pikiran dan aksi untuk mengedepankan kebebasan perempuan dan tidak menormalkan segala bentuk tindakan pelecehan," tulis pihak Bem Fisip.
Sementara itu, terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan civitas akademika terhadap mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), sudah di tangani tim Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri.
"Sebagaimana prosedur di Unsri, semua sudah ditangani oleh Tim PPKPT Unsri," kata Dekan FISIP Unsri Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si saat dikonfirmasi, Rabu (22/10/2025).
| Reaksi Herman Deru Soal Oknum Dosen FISIP Unsri Diduga Berbuat Cabul ke Mahasiswinya, 'Jaga Etika' |
|
|---|
| Unsri Copot Oknum Dosen Diduga Cabul, Berdalih Bantu Kerjakan Skripsi, Kasus Ditangani Satgas PPKPT |
|
|---|
| Kronologi Dosen FISIP Unsri Lakukan Pelecehan, Disuruh Bawa Baju Renang ke Hotel, Bantu Skripsi |
|
|---|
| Viral BEM FISIP Unsri Ungkap Dugaan Pelecehan di Kampus, Sang Dosen Kini Dinonaktifkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Kampus-FISP-Unsri-di-Indralaya1441.jpg)