Polisi Bantu Tunawisma di Palembang

Cerita AKP Sutioso, Viral Bantu Makamkan Bayi Tunawisma di Palembang, Terdorong Rasa Kemanusiaan

AKP Sutioso kepala siaga regu 2 SPKT Polda Sumsel viral karena membatu memakamkan bayi berusia 20 hari pasutri tunawisma di Palembang.

YouTube Tribun Sumsel
POLISI BANTU TUNAWISMA -- AKP Sutioso KA siaga regu 2 SPKT Polda Sumsel saat dibincangi Tribunsumsel.com dan Sripoku.com, Senin (22/9/2025). Sutioso adalah polisi yang membantu memakamkan jenazah bayi perempuan pasutri tunawisma di Palembang. 

Kemudian sebagai Kasi Propam, Kanit Tipikor, Panit 3 Subdit II Ditresnarkoba Polda Sumsel dan Pagaralam.

"Sebelum di SPKT saya menjabat sebagai Kasat Narkoba di Pagar Alam," katanya.

Jalan Kaki Bawa Jenazah

 Joko (40) dan Noviyanti (29), pasutri tunawisma di Palembang viral karena disebut ditelantarkan sopir ambulans rumah sakit hingga harus membawa pulang jasad bayinya dengan berjalan kaki.

Namun kabar itu telah dibantah Joko dan manajemen RSUD Palembang Bari sebab sebenarnya pihak rumah sakit telah memberikan bantuan ambulans. 

Dikarenakan akses jalannya kecil, Joko minta diturunkan di seputaran bundaran air mancur dan memilih melanjutkan perjalanan ke rumah mertuanya di kawasan 10 Ilir dengan berjalan kaki. 

"Saya minta diturunkan di sana, karena mau ke tempat mertua. Dari bundaran air mancur jalan kaki ke rumah mertua," katanya.

Bayi perempuan dari Joko dan Noviyanti meninggal setelah 20 hari lahir karena sesak napas, yang sebelumnya dirawat di RSUD BARI Palembang

Ternyata hal ini bukan pertama kali ia harus kehilangan anak, karena sebelumnya Joko juga kehilangan anaknya yang meninggal.

"Ini anak yang kedua. Yang pertama juga meninggal pas usianya masih kecil, waktu itu saya masih kerja," ujar Joko.

Menikah sudah lebih dari tiga tahun, saat ini sehari-hari ia bertahan hidup hanya dengan mengharapkan belas kasihan dari orang lain di jalanan.

Hal itu baru ia lakukan semenjak 3 bulan terakhir, padahal istrinya sedang hamil besar.

"Dulu saya kerja kuli bangunan, semenjak tiga bulan ini sudah tidak kerja lagi makanya sekarang cuma minta-minta di jalan. Nyari-nyari biaya sendiri untuk istri," kata pria asal Blitar, Jawa Timur itu.

Karena tak punya tempat tinggal, Joko dan istri selalu berpindah-pindah tempat dan bertahan hidup seadanya.

Pulang ke Lampung

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved