Beras Oplosan

Suplai Beras Bulog Putus di Pasar Tradisional, Polda Sumsel Dalami Isu Beras Oplosan

Sidak yang dilakukan pada Selasa (26/8/2025) ini dipimpin oleh Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Surapratomo Oktobrianto.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
ILUSTRASI SIDAK PASAR -- Unit Pidsus Satreskrim Polres OKU Timur saat melakukan pengecekan harga dan stok beras di Pasar Tradisional Martapura dan beberapa gerai untuk memastikan stabilitas pangan daerah, Rabu (27/08/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Inspeksi mendadak (sidak) oleh tim gabungan Polda Sumatera Selatan ke sejumlah pasar tradisional menemukan bahwa suplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog terputus.

Temuan ini menjadi bagian dari upaya memastikan ketersediaan pangan di masyarakat.

Sidak yang dilakukan pada Selasa (26/8/2025) ini dipimpin oleh Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Surapratomo Oktobrianto.

Tim menyasar Pasar Palimo dan Plaju.

Di Pasar Palimo, empat toko sembako besar mengaku sudah sepekan terakhir tidak menerima suplai beras Bulog. Situasi serupa juga ditemukan di Pasar Plaju.

"Sudah seminggu belum diantar. Tapi memang belum kami pesan, mungkin besok kami akan pesan ke Bulog," kata Acuan, salah satu pedagang di Pasar Palimo.Menurut pedagang, Bulog biasanya menjatah 100 karung kemasan 5 kilogram setiap minggunya, dan suplai tersebut tidak pernah terputus.

Penyelidikan Pengoplosan Beras

Di sela-sela sidak, Kombes Bagus mengungkapkan bahwa tim penyidik juga tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan peredaran beras oplosan. Praktik ini melibatkan pencampuran ulang (re-pack) beras premium dengan jenis beras lain.

"Yang kami temukan itu re-pack, jadi mereka mencampur isi beras premium. Ini sedang kita selidiki," tegasnya.

Penyelidikan ini merupakan respons cepat Polda Sumsel terhadap polemik beras oplosan yang sempat ramai diperbincangkan. Sebelumnya, tim juga sudah melakukan sidak di Pasar Tradisional Lemabang, Kecamatan Ilir Timur II.

Meski penyaluran terhambat, Kombes Bagus memastikan bahwa stok beras Bulog di Sumsel mencukupi untuk dua tahun ke depan.

Ia menambahkan, Sumsel merupakan lumbung pangan nasional sehingga harga beras di daerah ini termasuk yang termurah kedua di Indonesia.

Sidak ini dilakukan atas perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketersediaan beras bagi masyarakat.

Baca juga: Sidak ke Gudang dan Pasar, Polisi Sebut Harga Beras di OKU Timur Stabil, Pastikan Tak Ada Penimbunan

Baca juga: Gerakan Pangan Murah di Polsek Lintang Kanan Empat Lawang, 2000 Karung Beras Ukuran 5 Kg Disiapkan

Pastikan Harga Beras Sesuai HET

Pagar Alam bersama Dinas Perdagangan Kota Pagar Alam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional dan toko ritel.

Sidak ini bertujuan untuk memastikan harga beras yang beredar di pasaran tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pagar Alam, Iptu Irawan Adi Candra SH, didampingi oleh Unit Pidana Khusus (Pidsus) dan petugas dari Dinas Perdagangan. Dari hasil pengecekan, tidak ditemukan pedagang yang menjual beras di atas harga yang ditentukan.

"Alhamdulillah, pedagang di pasar maupun toko ritel masih patuh menjual beras sesuai HET," ujar Iptu Irawan, didampingi Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Iptu Mansyur SH.

Kapolres Pagar Alam, AKBP Januar Kencana Setia Persada S.IK, mengapresiasi kepatuhan para pedagang. Menurutnya, hal ini sangat penting agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, khususnya beras.

Polres Pagar Alam juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi harga pangan di lapangan.

"Kalau ada pedagang nakal yang menjual di atas HET, jangan ragu untuk melapor ke kepolisian terdekat. Dengan begitu, stok beras tetap aman dan harga terkendali," tegas Iptu Irawan.

Kasi Humas Polres Pagar Alam, Iptu Mansyur SH, menambahkan bahwa sidak ini adalah bentuk nyata kehadiran Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

"Polres Pagar Alam berkomitmen selalu hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau. Kami akan terus bersinergi dengan instansi terkait agar situasi tetap kondusif," ungkapnya.

Polres OKI Sidak Pasar

Untuk memastikan ketersediaan dan harga beras di pasaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) aman terkendali, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres OKI menggelar inspeksi mendadak (sidak). Sidak ini menyasar pasar tradisional dan ritel modern di Kecamatan Kayuagung pada Selasa (26/8/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perintah Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri dan petunjuk dari Direktorat Kriminal Khusus (Diskrimsus) Polda Sumsel. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi potensi kelangkaan dan kenaikan harga beras di masyarakat.

"Pengecekan ini kami lakukan untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras dan harganya tetap stabil, tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," ujar Kepala Satreskrim Polres OKI, Iptu Rio Trisno.

Harga Beras Stabil, Stok Disebut Berlimpah

Berdasarkan hasil pengecekan, stok beras di Kecamatan Kayuagung dinilai sangat memadai, bahkan berlimpah.

"Alhamdulillah, untuk stok dan harga beras di pasaran, baik tradisional maupun modern, cukup memadai. Harganya pun stabil," ungkap Iptu Rio.

Ia merinci, harga beras medium jenis SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual di harga Rp62.500 per 5 kilogram, sementara beras premium dengan merek seperti Sania, Raja, Patin, dan Selancar stabil di sekitar Rp74.000 per 5 kilogram. Menurutnya, harga ini masih normal dan dipastikan tidak akan mengalami lonjakan.

Di akhir sidak, Iptu Rio mengimbau warga untuk turut mengawasi ketersediaan dan harga beras.

"Kami berharap masyarakat membantu Polri dalam memantau. Jika menemukan dugaan penyimpangan yang menyebabkan beras sulit didapat atau harganya melonjak, segera laporkan," pesannya.

"Tindakan ini diharapkan dapat mencegah praktik penimbunan dan spekulasi harga yang merugikan masyarakat, sehingga pasokan dan harga kebutuhan pokok tetap terjaga," tutupnya.

Bulog Targetkan Salurkan 44 Ribu Ton Beras SPHP Tahun Ini

Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) telah mendistribusikan 5.000 ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Provinsi Sumsel. Angka tersebut merupakan realisasi sejak Juli hingga saat ini.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani, menjelaskan bahwa penyaluran SPHP baru dimulai pada Juli lalu. "Karena penyaluran SPHP memang baru dimulai Juli, distribusinya baru 5.000 ton. Tapi akan kami kejar terus sampai akhir Desember," kata Mersi setelah rapat di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (26/8/2025).

Untuk tahun ini, Bulog menargetkan penyaluran SPHP mencapai 44.000 ton di seluruh wilayah Sumsel. Mersi juga mengklaim bahwa cadangan beras di gudang-gudang Bulog masih aman dan mencukupi untuk kebutuhan SPHP maupun program lainnya, termasuk beras komersial.

"Stok sangat cukup sampai akhir tahun nanti, dan sekarang ada sekitar 99.000 ton di Sumsel," ujarnya.

Distribusi SPHP dilakukan melalui berbagai jaringan Bulog, seperti pasar tradisional, ritel modern, Rumah Pangan Kita (RPK), koperasi, dan lainnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sumsel, Basyaruddin Akhmad, mengatakan bahwa penyaluran beras SPHP merupakan upaya menjaga stabilitas harga dan mengantisipasi lonjakan harga di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya bersama sejumlah instansi terkait membahas langkah-langkah agar target pendistribusian beras SPHP ini sesuai dengan peruntukannya.

"Kami sudah merumuskan salah satunya publikasi yang harus kita jalankan agar masyarakat tahu bahwa ada beras SPHP yang diperuntukkan bagi masyarakat," katanya. (nda/diw)

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved