Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Oknum TNI Terlibat Kasus Tewasnya Kepala Cabang Bank BUMN Bertambah Jadi 3 orang, Ini Sosoknya

TNI terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu Bank BUMN di Jakarta, bertambah jadi 3

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Warta Kota Production
KASUS PENCULIKAN KACAB BANK- Salah satu oknum TNI melakukan adegan dalam rekonstruksi kasus penculikan terhadap kepala cabang (kacab) bank BUMN Mohammad Ilham Pradipta (37). Jumlah oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) salah satu Bank BUMN di Jakarta, bertambah menjadi tiga orang.  

Dalam rekonstruksi terungkap bahwa Kopda Feri Herianto menyerahkan uang Rp 350 ribu kepada Reviando Aquinas Handi. 

Uang itu digunakan untuk membeli perlengkapan seperti lakban, handuk kecil, masker, hingga beberapa bungkus rokok, peralatan yang kelak dipakai selama penculikan berlangsung.

Baca juga: Kejahatan Lain Dwi Hartono Cs Dalang Penculik Kacab Bank BUMN Jadi Tersangka Bobol Rekening Rp204 M

Setelah persiapan lengkap, lima pelaku yakni Erasmus Wawo, Andre Tomatala, Johannes Ronald Sebenan, Emanuel Woda Bertho, dan Reviando bergerak menggunakan mobil Avanza putih.

Sementara Kopda Feri dan Serka Frengky menggunakan mobil Calya dan berjalan di depan menuju Lotte Mart.

Di tengah perjalanan, Avanza sempat berhenti. Erasmus turun dan menutup dua digit pelat nomor dengan lakban hitam. Tindakan kecil namun krusial itu menunjukkan betapa matang rencana yang sudah mereka susun sebelumnya.

Sesampainya di lokasi, Emanuel melakukan tapping parkir.

Tak lama kemudian mobil Ertiga hitam milik korban ikut masuk. 

Sementara itu, mobil Avanza putih menunggu rapat di belakang mobil korban, sembari Kopda Feri mengabarkan lewat ponsel bahwa target sudah tiba di lokasi.

Ketika korban muncul, Erasmus dan Andre langsung bertindak.

Mereka memaksa korban masuk ke mobil Avanza.

Begitu mobil melaju, korban sempat memberontak.

Erasmus menahannya, memukul paha korban tiga kali, bahkan menghantam jidatnya sambil mengancam agar tak melawan.

Erasmus lalu menghubungi Kopda Feri, dan keduanya sepakat bertemu di Kemayoran.

Di titik tersebut, mereka bertemu mobil Fortuner hitam yang dikemudikan Umri dan ditumoanhi berisi Johanes Joko dan Mochamad Nasir.

Nasir sempat menyarankan agat korban dipindahkan, namun Erasmus menolak karena dianggap terlalu berisiko. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved