Berita Viral

Pekerjaan Arjuna, Tewas Dikeroyok saat Istirahat di Masjid Agung Sibolga, Tulang Punggung Keluarga

Arjuna Tamaraya (21) korban yang keroyok oleh lima pelaku hingga tewas di area Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, adalah tulang punggung keluarga

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
facebook Yuni Marlita/tangkapan Layar
TEWAS DIKEROYOK - (kiri) Arjuna Tamaraya (21) semasa hidup. Ia menjadi korban tewas usai dikeroyok oleh lima pelaku di area Masjid Agung Sibolga, Sumatera 

Namun, tiga hari setelah ia mendapat kabar bahwa korban sudah pergi melaut, dirinya mendapat informasi dari facebook bahwa warga Simeulue menjadi korban pengeroyokan di Sibolga melalui Facebook.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali berangkat dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujarnya.

Biasanya kata Kausar, jika korban mengetahui bahwa dirinya sudah kembali dari melaut, biasanya korban akan menemuinya terlebih dahulu. 

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Keluarga Tuntut Keadilan

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, ia menuntut para pelaku pengeroyokan itu dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

Korban Sudah Minta Izin Istirahat

Saat kejadian kata Kausar, paman Arjuna mengatakan bahwa sebelumnya korban berhenti di masjid tersebut. 

Di halaman masjid itu terdapat seorang ibu-ibu penjual nasi goreng. 

Usai menyantap makan malam berupa nasi goreng, korban kemudian menanyakan kepada si penjual apakah ia bisa istirahat untuk tidur di masjid sebentar.

"Ibu itu kemudian bilang bisa, karenakan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ucapnya.

Tak lama setelah korban terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid dan mengusir korban, dengan mengatakan tidak bisa tidur di masjid. 

Namun ia beranggapan karena korban sudah sangat lelah, ia tidak mengacuhkah imbauan pria tersebut.

Melihat tegurannya tak diacuhkan, tukang sate tersebut kemudian memanggil empat temannya dan langsung menghajar korban. 

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul pakai batok kelapa.

"Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” jelasnya.

Kronologi

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved