Dosen Tewas di Jambi
Sosok AKBP Natalena Eko Kapolres Bungo Kutuk Aksi Bripda Waldi Bunuh Dosen EY, Janji Transparan
Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengutuk keras perbuatan Waldi (22), seorang anggota Polres Tebo membunuh dosen berinisial EY (37)
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kemudian, Oktober 2018 Natalena ditugaskan pada SSDM Polri. Terakhir dia menjabat Assesor Madya Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri (IIIA2) selama 3 tahun 7 bulan hingga ditunjuk menjabat Kapolres Bungo.
AKBP Natalena Eko Cahyono ini pun fasih berbahasa mandarin. Dia menamatkan pendidikannya berbahasa mandarin pada tahun 2013.
Dia kemudian memperdalam bidang IT dengan menempuh kuliah S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Natalena menyandang gelar S1 tahun 2021.
Selain itu, pria kelahiran 18 Maret 1978 ini juga pernah memperoleh tanda kehormatan Satyalancana pengabdian 8 tahun.
Adapun riwayat pangkat Natalena Eko Cahyono ini dimulai dari Bripda (1997), Briptu (2002), Ipda (2004), Iptu (2008), AKP (2011), Kompol (2016) dan AKBP (2022).
Usut Kasus Pembunuhan Dosen di Bungo Jambi
AKBP Natalena Eko Cahyono mengaku sempat kesulitan mengungkap kasus pembunuhan dosen EY yang tewas di kediamannya, di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, pada Sabtu (1/11/2025).
Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menyebut pelaku bengis dan kejam.
Kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan cukup parah.
Tersangka Waldi disebut menunjukkan kecermatan dalam menghilangkan jejaknya pasca menghabisi nyawa korban.
"Pelaku ini ulet jenisnya ini sifatnya ulet jadi kalau belum ada bukti dia pantang untuk mengakui walaupun kita tidak mengejar pengakuan dari pada pelaku tetapi ini pelaku termasuk ulet dan licik, kenapa ya mungkin dari proses penyelidikan kami dia berusaha menghilangkan jejak jadi sempat dipel atau dilap sehingga jejaknya itu sangat sulit kalau berdasarkan TKP yang ada," katanya.
Sehari setelah membunuh, Waldi disebut sempat menyamar berpura-pura menjadi dosen EY membalas pesan dari teman korban.
Sebelumnya, EY seorang dosen di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAK SS) Muara Bungo dilaporkan tidak masuk bekerja selama dua hari tanpa kabar.
Dari hasil penyelidikan awal, Waldi mengambil sejumlah barang milik korban seperti mobil Honda Jazz, handphone, sepeda motor Honda PCX, perhiasan, dan gawai.
"Handphone korban sama pelaku di mobil, dan sempat di saat WA sama saksi salah satu sahabat korban ketika pagi, itu yang menjawab kemungkinan sudah bukan lagi korban," ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono saat pers konpers, Minggu, (2/11/2025).
"Pas ditelepon gak mau menjawab, disitu kami lakukan pengembangan siapa pelaku sebenarnya," terangnya.
Baca juga: Perintah Kapolda Jambi, Bripda Waldi Pembunuh Dosen EY di Bungo Dijerat Pasal Berlapis, Sanksi Etik
| Hilangkan Jejak, Bripda Waldi Sempat Mengepel TKP usai Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi |
|
|---|
| Kronologi Bripda Waldi Oknum Polisi Bunuh Dosen EY di Bungo Jambi, Sempat Makan Malam Bersama |
|
|---|
| Perintah Kapolda Jambi, Bripda Waldi Pembunuh Dosen EY di Bungo Dijerat Pasal Berlapis, Sanksi Etik |
|
|---|
| VIDEO Detik-detik Bripda Waldi Polisi Bunuh Dosen Terekam CCTV Pakai Wig, Terekam Keluar Masuk Rumah |
|
|---|
| Sosok Bripda Waldi, Oknum Polisi Tebo Tersangka Pembunuh Dosen di Bungo Jambi, Ngaku Banyak Pacar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.