Dosen Tewas di Jambi

Sosok AKBP Natalena Eko Kapolres Bungo Kutuk Aksi Bripda Waldi Bunuh Dosen EY, Janji Transparan

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengutuk keras perbuatan Waldi (22), seorang anggota Polres Tebo membunuh dosen berinisial EY (37)

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
ig/polres_bungo
PROFIL KAPOLRES BUNGO- Tangkap layar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono saat Pimpin Upacara Pelantikan Kabag Sdm dan Serah Terima Jabatan Kapolsek Jujuhan pada 21 Oktober 2025. AKBP Natalena Eko mengutuk keras perbuatan Waldi (22), seorang anggota Polres Tebo membunuh dosen berinisial EY (37), di Kecamatan Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi. 

Kemudian, Oktober 2018 Natalena ditugaskan pada SSDM Polri. Terakhir dia menjabat Assesor Madya Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri (IIIA2) selama 3 tahun 7 bulan hingga ditunjuk menjabat Kapolres Bungo.

AKBP Natalena Eko Cahyono ini pun fasih berbahasa mandarin. Dia menamatkan pendidikannya berbahasa mandarin pada tahun 2013.

Dia kemudian memperdalam bidang IT dengan menempuh kuliah S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Natalena menyandang gelar S1 tahun 2021.

Selain itu, pria kelahiran 18 Maret 1978 ini juga pernah memperoleh tanda kehormatan Satyalancana pengabdian 8 tahun.

Adapun riwayat pangkat Natalena Eko Cahyono ini dimulai dari Bripda (1997), Briptu (2002), Ipda (2004), Iptu (2008), AKP (2011), Kompol (2016) dan AKBP (2022).

Usut Kasus Pembunuhan Dosen di Bungo Jambi

AKBP Natalena Eko Cahyono mengaku sempat kesulitan mengungkap kasus pembunuhan dosen EY yang tewas di kediamannya, di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, pada  Sabtu (1/11/2025).

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menyebut pelaku bengis dan kejam.

Kondisi tubuh korban menunjukkan tanda-tanda kekerasan cukup parah.

Tersangka Waldi disebut menunjukkan kecermatan dalam menghilangkan jejaknya pasca menghabisi nyawa korban.

"Pelaku ini ulet jenisnya ini sifatnya ulet jadi kalau belum ada bukti dia pantang untuk mengakui walaupun kita tidak mengejar pengakuan dari pada pelaku tetapi ini pelaku termasuk ulet dan licik, kenapa ya mungkin dari proses penyelidikan kami dia berusaha menghilangkan jejak jadi sempat dipel atau dilap sehingga jejaknya itu sangat sulit kalau berdasarkan TKP yang ada," katanya.

Sehari setelah membunuh, Waldi disebut sempat menyamar berpura-pura menjadi dosen EY membalas pesan dari teman korban.

Sebelumnya, EY seorang dosen di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAK SS) Muara Bungo dilaporkan tidak masuk bekerja selama dua hari tanpa kabar.

 Dari hasil penyelidikan awal, Waldi mengambil sejumlah barang milik korban seperti mobil Honda Jazz, handphone, sepeda motor Honda PCX, perhiasan, dan gawai.

"Handphone korban sama pelaku di mobil, dan sempat di saat WA sama saksi salah satu sahabat korban ketika pagi, itu yang menjawab kemungkinan sudah bukan lagi korban," ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono saat pers konpers, Minggu, (2/11/2025).

"Pas ditelepon gak mau menjawab, disitu kami lakukan pengembangan siapa pelaku sebenarnya," terangnya.

Baca juga: Perintah Kapolda Jambi, Bripda Waldi Pembunuh Dosen EY di Bungo Dijerat Pasal Berlapis, Sanksi Etik

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved