Pembunuhan Kacab Bank di Jaktim

Motif Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Ilham Kacab Bank BUMN, Diduga Terima Sejumlah Uang

Kopda FH diduga menjadi perantara bertugas untuk mencari orang yang kemudian disuruh melakukan penjemputan paksa terhadap Ilham Pradipta , diberi uang

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Kolase/Kompas/
POTRET 8 TERSANGKA : Otak pelaku penculikan dan pembunuhan C, DH, YJ, dan AA (Foto Atas), Tampang AT, RS, RAH, dan RW tim penculik yang disewa untuk tangkap Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN (Foto Bawah). Kopda FH diduga menjadi perantara bertugas untuk mencari orang yang kemudian disuruh melakukan penjemputan paksa terhadap Ilham Pradipta , diberi uang 

Sementara klaster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT, dan RAH.

Baca juga: Terancam Ditumbalkan, Eras Penculik Kacab Bank BUMN Ajukan Justice Collaborator, Bakal Bongkar Fakta

Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi, termasuk peran-peran mereka.

Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN ini.

Kronologi Penculikan Versi Tersangka 

Adrianus Agal, kuasa hukum dari Eras, salah satu pelaku dalam klaster penculikan, mengungkapkan kronologi versi mereka terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37).  

Ia mengatakan, semua bermula saat Eras menerima telepon dari oknum TNI Kopda FH pada Senin (18/8/2025).  

Dalam panggilan itu, F menawarkan pekerjaan dan mengajak Eras untuk bertemu di sebuah kantin wilayah Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Selasa (19/8/2025). 

“Eras sudah kenal sama F jauh sebelum kejadian dan F ini oknum aparat,” kata Agal saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/9/2025). 

Kemudian Eras dan kawan-kawan bertemu F di sebuah kantin daerah Cijantung pukul 09.00 WIB untuk membahas pekerjaan yang dimaksud oknum tersebut. 

"Bahwa oknum F menjelaskan kepada Eras terkait pekerjaan yang dimaksud tersebut adalah untuk menjemput paksa (menculik) korban,” ungkap Agal.  

Pada Rabu (20/8/2025), hari eksekusi penculikan, Eras bersama kawan-kawan kembali bertemu dengan F di Kafe Kungkung, Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pukul 09.00 WIB. 

Saat pertemuan, F menjelaskan rencana jemput paksa terhadap Ilham.  

Jika rencana itu berhasil, Eras diminta menyerahkan korban kepada seseorang yang disebut sebagai “tangan kanan bos”. 

“Dan nanti korban akan diantar kembali ke rumahnya oleh tangan kanan bos tersebut, dan oknum F menjelaskan ada tim lain yang sedang mengikuti korban,” ucap Agal. 

Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, F disebut menerima informasi dari tim pengintai terkait keberadaan Ilham di supermarket wilayah Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved