Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Pekerjaan Mercy Jasinta, Penggalangan Petisi Tolak Kompol Cosmas Dipecat, Punya Jabatan di NTT

Mercy Jasinta penggalang petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas, berprofesi sebagai dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Facebook/Mercy Jasinta
PETISI TOLAK PEMECATAN POLRI- Mercy Jasinta penggalang petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas, berprofesi sebagai dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Latar belakang pekerjaan Mercy Jasinta tak luput dari sorotan publik setelah viral menjadi penggalangan petisi tolak pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae.

Sebelumnya, Kompol Cosmas Kaju Gae resmi dipecat dengan tidak hormat pada Rabu (3/9/2025), setelah terbukti melakukan pelanggaran karena kendaraan taktis (rantis) Brimob yang ia tumpangi melindas Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) hingga tewas.

Mercy Jasinta diketahui bukan orang sembarangan, ia diketahui berprofesi sebagai seorang dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Baca juga: Susno Duadji Heran Hukuman Bripka Rohmat Didemosi Lebih Ringan dari Kompol Cosmas: Kok Sampai Begini

PETISI TOLAK PEMECATAN- (kiri) potret Mercy Jasinta. (kanan)tangkap layar petisi penolakan pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae sebagai anggota Polri setelah terbukti melakukan pelanggaran karena kendaraan taktis (rantis) Brimob yang ia tumpangi melindas Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) hingga tewas pada Kamis (28/8/2025).
PETISI TOLAK PEMECATAN- (kiri) potret Mercy Jasinta. (kanan)tangkap layar petisi penolakan pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae sebagai anggota Polri setelah terbukti melakukan pelanggaran karena kendaraan taktis (rantis) Brimob yang ia tumpangi melindas Affan Kurniawan, seorang driver ojek online (ojol) hingga tewas pada Kamis (28/8/2025). (Facebook/Mercy Jasinta/change.org)

Kepada Tribunnews, Mercy mengaku sudah dua tahun mengajar di Politeknik St. Wilhelmus Boawae.

Sebelum menjadi dosen, Mercy bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta sebagai HR-GA atau Human Resources (HR) dan General Affairs (GA).

"Saya sudah mengabdi sebagai dosen di Politeknik St. Wilhelmus Boawae selama kurang lebih 2 tahun, sejak saya kembali ke Flores setelah sebelumnya berkarier di Jakarta," katanya kepada Tribunnews.com, Jumat (5/9/2025).

Selain itu, Mercy aktif di organisasi Forum Pemuda NTT Jakarta. Ia sempat dipercaya menjabat sebagai Ketua Divisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Menurut Mercy, pengalaman tersebut, membentuk kepeduliannya terhadap isu sosial, keadilan, pemberdayaan, dan perlindungan bagi kelompok rentan.

Di luar organisasi, perempuan asal Ngada, NTT itu rupanya juga aktif menulis. 

Sejumlah tulisan pernah dipublikasikan di Kompasiana, platform blog dengan kemasan konten teks, foto, dan video yang sepenuhnya dibuat dan ditayangkan oleh pengguna.

Mercy pun dapat menyuarakan aspirasinya melalui tulisan tersebut.

"Beberapa tulisan saya dipublikasikan di Kompasiana, serta di media sosial pribadi saya. Melalui tulisan, saya berusaha menyuarakan berbagai gagasan dan refleksi, baik tentang pendidikan, sosial, maupun isu-isu kemasyarakatan," ungkapnya lagi. 

Baca juga: Sosok Mercy Jasinta, Penggalang Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas, Dulunya Jabat Ketua PPPA

Lulusan Pascasarjana Universitas Merdeka (Unmer) Malang ini pun viral setelah membuat petisi penolakan pemecatan ompol Cosmas Kaju Gae yang diunggah di Change.org.

Hingga Jumat (5/9/2025) pukul 14.08 WIB, petisi telah ditandatangani secara digital sebanyak 174.094 orang di situs change.org.

Mercy Jasinta membenarkan, petisi itu dibuat olehnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved