Sekeluarga Tewas di Indramayu

Dugaan Motif Tewasnya Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu, Pemicunya Bisnis Sarang Walet?

Menurut Niko, keluarga menduga kuat bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan, mengingat kelima korban ditemukan terkubur dalam satu liang. 

Tangkapan layar Ig @indramayuterkini
SATU KELUARGA TEWAS- (kiri) Haji Sahroni (70), salah satu korban tewas sekeluarga di Jalan Siliwangi, Pinggir Jalan Raya Paoman, Indramayu, Jawa Barat merupakan pengusaha walet 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman belakang rumah mereka, suasana duka masih menyelimuti Kelurahan Paoman Indramayu, Jawa Barat.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi kerabat, tetapi juga warga sekitar yang masih sulit percaya peristiwa kelam itu benar-benar terjadi.

Harapan menuntaskan kasus tersebut kini disandarkan pada aprat kepolisian oleh keluarga.

Niko Hadimulya, ponakan almarhum Sahroni, yang menjadi salah satu korban menyampaikan harapan itu.

“Saya ponakan korban. Semoga kasus ini bisa terungkap dan pelaku bisa diamankan serta dihukum seberat-beratnya."

"Kami serahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut,” ujar Niko saat diwawancarai di sela-sela prosesi pemakaman, Rabu (3/9/2025).

SEKELUARGA TEWAS - Niko Hadimulya keponakan Sahroni saat ditemui di areal Masjid Madania Desa/Kecamatan Sindang, Indramayu seusai kelima jenazah disalatkan, Rabu (3/9/2025).
SEKELUARGA TEWAS - Niko Hadimulya keponakan Sahroni saat ditemui di areal Masjid Madania Desa/Kecamatan Sindang, Indramayu seusai kelima jenazah disalatkan, Rabu (3/9/2025). ((KOMPAS.com/HANDHIKA RAHMAN))

Menurut Niko, keluarga menduga kuat bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan, mengingat kelima korban ditemukan terkubur dalam satu liang. 

Ia menjelaskan, bahwa tidak pernah ada persoalan pribadi ataupun konflik yang dialami Sahroni.

 
“Tidak pernah terdengar ada masalah. Korban hanya pernah cerita soal ajakan berbisnis, karena memang punya usaha sarang walet di rumahnya,” ucapnya. 

Adapun lima korban tersebut adalah Sahroni (70), anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucu Sahroni, yakni Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Sahroni diketahui mengelola usaha sarang burung walet setelah pensiun, sementara Budi sebelumnya bekerja di bank sebelum membuka toko grosir bersama sang istri.

Diberitakan sebelumnya, penemuan lima jenazah ini bermula dari laporan warga yang mencium bau busuk di rumah korban pada Senin (1/9/2025) sore.

Polisi yang datang ke lokasi menemukan gundukan tanah di bawah pohon nangka.

Setelah digali, terlihat jasad tiga orang dewasa dan dua anak yang dikubur dalam satu lubang.

“Di TKP ditunjukinlah gundukan tanah di belakang rumah tersebut."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved