Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Biang Kerok Demo Berujung Ojol Tewas Dilindas Brimob Diungkap Mahfud MD, Salahkan Pejabat Korupsi

Mahfud MD mengungkapkan akar masalah yang membuat munculnya gelombang aksi unjuk rasa dan berujung kericuhan adalah perbuatan korup para pejabat.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Mahfud MD Official
BIANG KEROK DEMO- Mahfud MD mengungkapkan akar masalah yang membuat munculnya gelombang aksi unjuk rasa dan berujung kericuhan adalah perbuatan korup para pejabat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti kemarahan pendemo terkait kematian Affan Kurniawan yang tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Baraccuda Brimob di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Melalui akun Instagram pribadinya, @mohmahfudmd, pada Jumat (29/8/2025), Mahfud menilai, wajar jika massa marah karena menyampaikan aspirasi terkait penegakan keadilan, sehingga tidak boleh ditindak secara represif.

Baca juga: Dipeluk Prabowo, Ibu Affan Menangis Anaknya Tewas Dilindas Rantis Brimob, Minta Hukum Seadil-adilnya

Namun, yang menjadi fokus utamanya, Mahfud mengungkapkan akar masalah yang membuat munculnya gelombang aksi unjuk rasa dan berujung kericuhan adalah perbuatan korup para pejabat.

“Yang salah adalah pejabat-pejabat korup yang memainkan politik dan ekonomi yang serakahnomics. Itu biang utamanya. Jangan benturkan aparat lapangan dengan rakyat yang menuntut dan menggunakan hak konstitusionalnya,” kata Mahfud melalui akun Instagram pribadinya, @mohmahfudmd, Jumat (29/8/2025).

Oleh sebab itu, Mahfud mengajak masyarakat untuk berpikir jernih dalam menyikapi insiden kendaraan taktis barakuda yang menabrak pedemo.

Namun, di sisi lain, Mahfud juga meminta publik tidak serta-merta menyalahkan aparat lapangan yang mengendarai kendaraan barakuda tersebut.

“Personel aparat berbarakuda di lapangan yang kemudian menabrak pedemo juga harus dikasihani. Mereka itu mungkin panik karena terjepit. Jika tidak tegas disalahkan oleh atasan, tetapi jika terlalu tegas berhadapan dengan massa,” ucap dia.

Mahfud menutup pesannya dengan imbauan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebugaran di tengah situasi yang tegang.

Mahfud juga membagikan kegiatannya berolahraga di Lapangan Banteng pada Jumat pagi.

Ia mengaku bertemu banyak kawan lama dari TNI dan Polri, berdiskusi ringan dengan para profesional, hingga berfoto bersama emak-emak dan menyapa pedagang kerak telor serta penjual bunga.

“Kendorkan saraf, kencangkan urat, sehatkan badan. Setegang dan secemas apa pun membaca situasi, jangan lupa berolahraga. Akal yang sehat ada di tubuh yang sehat,” tulis Mahfud.

Baca juga: IPW Sebut 7 Brimob Salahi Prosedur Pengamanan Rantis Sampai Lindas Ojol, Ungkap Bahaya Blind Spot

Untuk diketahui, aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 25 dan 28 Agustus 2025, merupakan buntuk kekecewaan masyarakat atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI di saat perekonomian sedang lesu. 

Hingga akhirnya, terjadi insiden pelindasan terhadap pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21), oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran demo di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025, malam. 

Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan. 

Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojol yang tengah berusaha lari dari kerumunan. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved