Berita Viral

5 Bocah Dimakamkan Satu Liang, Ini Firasat Ibu Korban Tewas Tenggelam di Kubangan Balikpapan

Salah satu ibu korban, Nia Karunia Putri, mengungkap firasat pilu sebelum putranya, Muhammad Rifai (9), ditemukan terakhir di dasar kubangan.

|
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
‎SHOLAT JENAZAH KORBAN - Suasana sholat jenazah di Masjid Ad Durun Nafis, Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (18/11/2025). Warga, kerabat, hingga rekan dekat keluarga terlihat mengiringi proses salat jenazah dengan penuh keharuan. 

“Terakhir saya lihat anak saya itu jam 1 siang, waktu saya antar dia ke sekolah,” ucap Nia dengan suara bergetar.

Sepulang sekolah, Rifai dijemput pamannya. Sejak saat itu, Nia tidak lagi melihat langsung aktivitas putranya.

“Dia tidak pamit ke saya. Dia cuma bilang ke mama saya, mau ke masjid salat. Biasanya memang salat,” ujarnya.

Rifai sempat pulang ke rumah setelah salat dan menonton televisi. Tak lama kemudian, beberapa temannya memanggilnya untuk bermain.

“Dia dipanggil teman-temannya, ‘Ayo main’. Akhirnya dia pergi,” kata Nia.

Rifai pun pergi bersama tiga temannya yang kemudian juga menjadi korban tenggelam di lokasi kubangan Jalan PDAM.

Nia menegaskan bahwa sang anak bukan tipe yang suka bermain jauh dari rumah, apalagi ke area kubangan.

“Dia tidak pernah main ke situ. Tidak pernah mandi di situ. Kalau main layangan pun sama bapaknya, bukan sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, tidak ada tanda-tanda aneh atau perubahan tingkah laku anaknya sebelum kejadian. Hari itu berlangsung seperti biasa.

Ada satu hal yang hingga kini membuat Nia terus teringat. Sebuah firasat kuat yang muncul ketika ia sedang mengantar pesanan dagangan jengkol ke kawasan Sepinggan.

“Pas lewat danau, airnya tenang. Tapi saya tiba-tiba terbayang anak saya ada di dalam air, seperti minta tolong, ‘Mama, tolong aku, aku tenggelam’,” tutur Nia sambil menahan tangis.

Ia mengaku merinding, namun mencoba mengabaikan firasat itu. Ia tidak pernah membayangkan bahwa bayangan di pikirannya akan menjadi kenyataan pahit.

Setelah pencarian, Rifai menjadi korban terakhir yang ditemukan. Menurut informasi dari keluarga, posisi tubuhnya berada di bagian paling bawah.

“Hancur rasanya. Anak saya yang ditemukan terakhir,” kata Nia lirih.

Rifai adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya yang berusia 6 tahun belum sepenuhnya memahami bahwa kakaknya telah pergi untuk selamanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved