Kopi Sumsel

Tak Hanya Robusta, Petani Kopi di Pagar Alam Sudah Melirik Jenis Arabika, Harga Lebih Mahal

Penulis: Wawan Septiawan
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOPI ARABIKA - Tampak salah satu lahan Kopi Arabika milik Petani di Kota Pagar Alam yang ditanam di kawasan Desa Kibuk Kelurahan Agung Lawangan Kecamatan Dempo Utara, Minggu (20/4/2025). Sementara ini masih segelintir petani Pagar Alam yang mulai menanam Kopi Arabika.

LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Sebagai salah satu daerah penghasil Kopi di Sumatera Selatan (Sumsel), Kota Pagar Alam selalu menjadi perhatian banyak pihak dalam perkembangan perkebunan kopi di Sumsel.

Bahkan saat ini, kota Pagar Alam sudah mulai mengekspor kopi ke dua negara yaitu Australia dan Malaysia.

Hal ini membuktikan jika kualitas kopi Pagar Alam sudah menjadi pesaing daerah-daerah penghasil kopi lainnya di Indonesia bahkan di dunia.

Untuk itu, sejumlah petani kopi di Pagar Alam mulai mencoba keluar dari zona nyaman mereka yang selama ini hanya menanam kopi jenis Robusta yang menjadi jenis kopi terbanyak ditanam di Pagar Alam yaitu sekitar 8.000 hektare lahan.

Saat ini beberapa petani di Pagar Alam mulai melirik kopi jenis Arabika yang banyak diminati oleh para penikmat kopi di dunia karena cita rasanya yang berbeda dengan kopi Robusta.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kota Pagar Alam, tercatat sudah ada 15 hektare tanaman kopi jenis Arabika di Kota Pagar Alam yang ditanam di dua Kecaman berbeda yaitu kawasan Kibuk Kecamatan Dempo Utara dan Desa Rimba Canti Kecamatan Dempo Tengah.

Dari 15 hektare lahan Kopi Arabika tersebut, semuanya sudah mulai panen dengan hasil perhektarenya setiap tahun mencapai sekitar 800 kilogram perhektare.

"Saat ini baru sekitar 15 hektare tanaman Kopi Arabika di Kota Pagar Alam, yang ditanam di kawasan Kibuk dan Rimba Candi. Karena kawasan itu ketinggiannya sesuai atau cocok untuk tanaman Kopi Arabika," ujar Sekertaris Dinas Pertanian Diki Herlambang kepada sripoku.com, Minggu (20/4/2025).

Baca juga: Tak Hanya Robusta dan Arabika di Lahat Juga Tumbuh Kopi Jenis Liberika, Tumbuh di Beberapa Kecamatan

Baca juga: Masuki Musim Panen Awal, Harga Kopi di OKU Selatan Rp 65 Ribu Perkilo

Dikatakan Diki, bahwa Kopi Arabika akan tumbuh dan berbuah dengan baik jika ditanam dengan ketinggan yaitu mulai dari 1.000 sampai 1.300 MDPL lebih dan Kawasan Kibuk serta Rimba Candi berada diketiggian tersebut.

"Kita saat ini terus mengajak masyarakat Pagar Alam yang memiliki lahan perkebunan dengan ketinggian tersebut untuk mencoba menanam Kopi Arabika, pasalnya harga jual Kopi ini juga lebih ekonomis dibandingkan Kopi Robusta," katanya.

Namun hal tersebut masih tergantung dengan petani itu sendiri, jika memang petani lebih mengejar kuantitas dibandingkan kualitas maka mereka lebih memilih Kopi Robusta namun ada juga petani yang lebih memilih nilai ekonomisnya meskipun kuantitasnya sedikit lebih rendah.

"Namun dua jenis kopi ini mempunyai pasar sendiri, jadi silakan petani yang memilih mau tanam atau mau mengembangkan yang maka karena semua bagus dan baik," ungkapnya.

Sementara itu, Nando salah satu petani Kopi Pagar Alam mengatakan, melihat harga kopi yang tinggi pihaknya tetap memilih untuk menanam kopi jenis Robusta.

Pasalnya cara perawatan dan cara tanamnya dinilai lebih mudah dibandingkan kopi jenis Arabika.

Halaman
12

Berita Terkini