Mata Lokal Desa
Mengenal Asal-usul dan Sejarah Desa Sakatiga Ogan Ilir, Jadi Basis Pertahanan Kerajaan Palembang
Desa ini berlokasi di Kilometer 36-37 Jalan Lintas Palembang-Kayuagung yang merupakan ruas Jalan Trans Sumatera.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Desa Sakatiga merupakan salah satu desa di Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Desa ini berlokasi di Kilometer 36-37 Jalan Lintas Palembang-Kayuagung yang merupakan ruas Jalan Trans Sumatera.
Asal mula Desa Sakatiga merupakan perpaduan tiga orang dari suku yang berbeda.
Hal ini dijelaskan tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Sakatiga, Zulkarnain.
Dia menjelaskan, tiga orang tersebut yaitu Puyang Sebetung dari suku Penesak, Puyang Sangtiko dari suku Belida dan Puyang Bakaliantang dari suku Jawa-Mataram Kuno.
"Penduduk keturunan suku Penesak mendiami sebelah ulu Sungai Ogan, keturunan suku Belida mendiami sebelah ilir dari sungai Ogan, dan suku Jawa mendiami bagian tengah," jelas Zulkarnain kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Senin (2/9/2024).
Setelah Puyang Bakaliantang menghadap Sunan Palembang, maka dengan restu Sunan dibentuklah nama dusun dengan Sukutiga yang dipimpin oleh Bakaliantang sebagai yang dituakan dan dibantu oleh Sebetung dan Sangtiko.
Beberapa tahun kemudian, ketiga tokoh tersebut mendirikan Dusun Lubuksakti yang dipimpin oleh Lurah Jagur dan Dusun Inderolayo.
Lalu menyusul Dusun Ulak Bedil yang merupakan pecahan dari Sungai Keroi Musi.
Setelah ketiga tokoh tersebut meninggal dunia, maka yang mula-mula menjadi Pesirah di Marga Sakotigo adalah Depati Mentok sampai meninggal dunia.
Lalu Pesirah Sakotigo diganti oleh Aliadin, dilanjutkan oleh Depati Djalal.
"Ketiga pesirah tersebut bukan keturunan. Tidak ada ikatan keluarga," terang Zulkarnain.
Pada tahun 1870, yang menjadi Pesirah Sakotigo adalah Haji Menteri yang merupakan keturunan dari Bakaliantang.
Setelah Haji Menteri habis masa jabatan pada tahun 1902, Pesirah Sekotigo diganti oleh anaknya, Hanafi dengan gelar Depati Jayawikrama hingga akhir masa jabatan pada tahun 1925.
Selanjutnya, Marga Sakotigo dipimpin oleh Sjafi'i dengan gelar Pangeran Syafi'i Depati Jayadiningrat yang merupakan anak dari Hanafi.
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Mengenal Larung Telaga, Tradisi Warga Sugihwaras Musi Rawas, Digelar di Muharram di Danau Gegas |
![]() |
---|
Cerita Warga Desa Remayu Musi Rawas, Banyak Temukan Pecahan Piring-Gelas Peninggalan Belanda & China |
![]() |
---|
Petani di Wonokerto Musi Rawas Ciptakan Alat Tanam Padi Baru, Lebih Irit Biaya dan Panen Lebih Cepat |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun OKU Timur, Lestarikan Budaya Leluhur dan Pererat Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.