Padahal saat itu, dirinya bersama saudaranya keluar untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) motor pamannya dan mengantarkan temannya yang motornya rusak ke bengkel.
Baca juga: 5 Fakta Melmel Bongkar Kejadian Pembunuhan Vina dan Eki Tahun 2016 Lalu, Sebut Ada Saka Tatal
Namun di saat yang bersamaan ada polisi yang diduga tengah mengusut kasus tewasnya Vina Cirebon di tahun 2016 tersebut.
Saka awalnya mengira jika polisi tersebut tengah melakukan razia.
Merasa takut terkena razia karena tidak mengenakan helm, Saka pun berniat putar balik.
Begitu pula teman-temannya ikut putar balik menghindari razia.
"Dikira saya itu ada razia, soalnya setiap minggu selalu ada razia. Saat itu saya dan teman-teman saya enggak ada yang pakai helm sama sekali. Jadi saya muter balik," tutur Saka Tatal, dilansir dari Youtube CNN, Selasa, (22/5/2024).
Setelah itu Saka ditangkap polisi karena dituding membunuh Vina dan Eki.
"Pas saya mau ngasih motor tiba-tiba langsung ditangkap juga, tanpa penjelasan apapun," tambahnya.
Saka kemudian dibawa untuk menjalani masa tahanan di Lapas Anak Polresta Cirebon, ia mengaku sempat disiksa oknum pihak kepolisian.
"Waktu pertama ditangkap juga ada penyiksaan suruh mengakui apa yang bukan saya lakukan, disiksa, dipukulin, diinjak-injak, disetrumi," ungkap Saka.
Bahkan, Saka semakin dibuat menderita ketika diberi makan layaknya diperlakukan seperti binatang.
"Walaupun saya disitu dikasih makan, dikasih makan juga udah kayak binatang dilempar nasi ke lantai, disuruh polisinya kalau gak makan saya dipukuli lagi," papar Saka Tatal mengungkap penderitaannya.
Saka kembali menegaskan bahwa saat kejadian, dirinya tengah berada di rumah paman bersama kakaknya.
Baca juga: Farhat Abbas Bakal Dampingi Saka Tatal Ajukan PK: Jeritan Kesakitan akan Dibayar Keadilan
Sehingga ia tak tahu menahu dengan permasalahan Vina dan geng motor tersebut.
"Di malam kejadian, saya ada di rumah, ada saksi juga, ada kakak saya, ada paman saya, sama temen-temennya kakak saya," kata Saka.