TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satu warga negara asing yang diamankan kantor Imigrasi Palembang yakni Cris Liong mengaku ia tidak butuh duit atau uang.
Karena ia menganggap, bila usahanya yang ada di Malaysia sudah cukup.
Selain itu, ia juga mengaku tidak pernah mengurus keuangan di usahanya terapinya di Malaysia.
Semua masalah keuangan, diurus asisten atau bagian konter.
Ia hanya bertugas untuk bekerja.
"Saya tidak butuh duit, tetapi butuh tenar. Biar terkenal di seluruh dunia," katanya.
Makanya, saat mendapat undangan suatu acara ia langsung menyetujui meski tanpa harus membicarakan masalah uang.
Ketika dibahas masalah bayaran setiap mengisi acara atau melakukan terapi, menurutnya sama sekali tidak menerima uang. Karena semua yang mengurus adalah agensi.
"Saya tak tahu dan tidak pernah minta duit. Saya hanya menolong. Ada orang datang saya tolong, kalau duit saya tidak pernah minta," ungkapnya.
Ia juga mengelak, bila praktek yang dilakukan di hotel di kawasan R Sukamto Palembang dipungut biaya. Menurutnya, ia hanya bertugas sebagai instruktur dan bukan mengambil uang.
Seperti diberitkan sebelumnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Palembang meringkus 20 warga negara asing (WNA) yang menyalahi aturan izin tinggal
20 WNA itu membuka praktik ielgal di Hotel berbintang sejak 8 Januari 2019.
Penangkapan tersebut dilakukan terkait adanya operasi yang dilakukan oleh pihak Imigrasi Kelas 1 Palembang, yang mencurigai masuknya WNA yang melakukan praktik kesehatan ilegal.
Menurut Kepala Imigrasi Kelas 1 Palembang, Hendro, dia besera tim bergerak mengecek ke salah satu hotel yang berada di Jalan R Sukamto Palembang.
• Sempat Coret-coret Kertas, Eni Yulansari Siswi SMA 10 yang Jatuh dari Ampera Dikenal Supel
• Polres Mura Bongkar Rumah Tempat Pembuatan Senjata Api Rakitan di Muara Lakitan, 3 Orang Diamankan
Penangkapan dilakukan saat mereka sedang melakukan operasi kesehatan.