Berita Palembang

Ingin Dapat Perlindungan, 3 Aktivis Asal Sumut Jalan Kaki Ingin Bertemu Prabowo, Tiba di Palembang

Mereka ingin menyuarakan kebebasan berpendapat, perbaikan hukum, serta perlindungan atas masalah yang dihadapi.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
JALAN KAKI -- Aktivis asal Kota Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara berjalan kaki ingin bertemu Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri dan Komisi III DPR RI sudah tiba di Palembang sejak berjalan kaki tanggal 2 Agustus 2025, Selasa (26/8/2025). Mereka ingin menyuarakan perbaikan hukum dan perlindungan. 

Alonso menjelaskan tujuannya bertemu dengan Presiden RI, Kapolri dan Komisi III DPR RI adalah menyuarakan kebebasan berpendapat dan perbaikan hukum.

Sebab Alonso mendapat intimidasi dari seorang oknum polisi di Polda Sumut yang diduga mengkriminalisasi dengan cara melaporkannya tentang kasus ITE.

Baca juga: Sosok Randi, Pedagang Kerupuk asal Prabumulih 26 Hari Jalan Kaki Temui Dedi Mulyadi, 4 Sandal Putus

Baca juga: Ongkos Habis, Kerja pun Tak Didapat, Kisah Pilu 2 Warga Bandung Pulang Jalan Kaki dari Palembang

Alonso bercerita awal mulanya pada Maret 2025 ia merekam anggota Ditresnarkoba Polda Sumut yang menangkap pelaku narkoba, lalu menyebarkannya ke grup WhatsApp.

Ketika video disebar oknum polisi berpangkat Kompol tersebut marah dan meminta Kacak Alonso untuk menghapus video dan membuat video klarifikasi.

"Ya saya turutin lah kemauan dia. Disuruh buat video klarifikasi sampai dua kali saya ikutin juga," katanya.

Sekitar bulan Juli 2025 bukannya selesai, ternyata masalah tersebut masih diungkit dan berujung Kacak Alonso dilaporkan kasus UU ITE terkait video tersebut. Menurut Alonso ia dilaporkan oknum polisi tersebut hanya karena tidak mau menjadi saksi di persidangan pelaku narkoba yang ditangkap.

Dari situ psikologis Alonso terganggu karena mendapat intimidasi dan ancaman dari oknum polisi tersebut.

"Saya sudah turuti buat video klarifikasi malah dilaporkan kasus UU ITE hanya karena saya tidak mau jadi saksi di persidangan. Dia bilangnya dengan nada intimidasi mau jadikan saya tersangka video itu, ini buat psikologis saya terganggu," katanya.

Oleh karena itu ia ingin bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri dan Komisi III DPR RI untuk meminta perlindungan dan keadilan atas masalah yang dihadapinya.

"Kami ingin bertemu Presiden di Istana negara membahas masalah ini," katanya.

Alonso menargetkan tiba di Jakarta pada awal September 2025 mendatang.

 "Target kami sampai tanggal 10 September 2025," tutupnya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com


 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved