Berita Pemkab Musi Rawas

Dinkes Sebut Kasus DBD di Musi Rawas Meningkat, Juli 2025 Tercatat Sudah Ada 28 Kasus

Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas, mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Sri Hidayatun
eko mustiawan/sripoku.com
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Musi Rawas, Iwan Joko Sulistio. 

TRIBUNSUMSEL.COM,MUSIRAWAS- Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas, mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Bahkan diawal Juli 2025 ini sudah ada 28 kasus. Padahal, ini baru memasuki pekan kedua.

Sedangkan di bulan Juni hanya ada 23 kasus.

Jumlah tersebut diketahui dari data yang tercacat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas, melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.

Kepala Dinkes Musi Rawas, Drg. Maya Kesuma melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Iwan Joko Sulistio mengatakan, total kasus DBD di tahun 2025 ini mencapai 119 kasus. 

Jumlah tersebut tersebar di 14 Kecamatan di wilayah Kabupaten Musi Rawas. Namun, ada 3  Kecamatan tertinggi yakni di Tugumulyo, Muara kelingi dan Stl Ulu Terawas.

"Di tahun 2025 ini sudah ada 119 kasus, yang tersebar di 14 Kecamatan di Musi Rawas. Tapi paling tinggi di Tugumulyo dan Stl Ulu Terawas," kata Iwan saat dikonfirmasi Sripoku.com, Jumat (11/7/2025).

Baca juga: Pemkab Musi Rawas Gelar Peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

Dijelaskan Iwan, pada periode Januari hingga Maret terdapat 37 kasus DBD, kemudian di periode April ada 17 kasus, periode Mei mengalami penurunan menjadi 14 Kasus DBD.

Namun, kasus DBD di Musi Rawas kembali mengalami peningkatan di periode Juni yang mencapai 23 kasus. Kasus tersebut terus naik di periode Juli yang saat ini sudah mencapai 28 kasus. 

"Periode ini cukup tinggi, baru masuk dua pekan sudah ada 28 kasus DBD," jelasnya. 

Hanya saja sambung dia, dari total 119 kasus DBD di Kabupaten Musi Rawas tersebut, belum ada kejadian luar biasa (KLB) atau kasus meninggal karena DBD.

"Belum ada yang meninggal, dan berharap jangan sampai ada. Kasus yang ada ini sudah ditangani semuanya oleh petugas kita," ungkapnya.

Peningkatan kasus DBD sendiri, karena beberapa faktor salah satunya itu faktor cuaca seperti saat ini, kadang hujan kadang panas, ini memicu percepatan perkembang biakkan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD.

Ditambahkannya, Dinkes Musi Rawas sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk meminimalisir bertambahnya kasus DBD, yakni dengan sosialisasi masif dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kami juga terus mengingatkan kepada masyarakat melalui petugas lapangan, agar masyarakat ini menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS)," ucapnya.

Selain itu juga, dengan melakukan pembersihan sarang nyamuk. Kami juga sudah memberikan larvasida untuk seluruh Puskesmas, khususnya daerah resiko tinggi.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved