Dokter RSUD Sekayu Dianiaya
Kekerasan yang Dialami dr Syahpri Disebut Sebagai Akumulasi Kekecewaan Pelayanan di RSUD Sekayu
Memang, tindakan keluarga pasien tentu tidak dapat dibenarkan, akan tetapi akar persoalan juga jangan dinafikan.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terkait terjadinya kekerasan terhadap dr. Syahpri Putra Wangsa di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumsel disebut pengamat kebijakan publik Ade Indra Chaniago seperti fenomena gunung es.
"Secara pribadi saya sangat prihatin terhadap apa yang terjadi di RSUD Sekayu kemarin. Saya berharap kejadian tersebut adalah yang pertama dan terakhir terjadi," kata Indra Chaniago, Kamis (14/8/2025).
Iapun berharap kepada jajaran rumah sakit untuk melakukan evaluasi menyeluruh, karena apa yang terjadi menurutnya sejatinya bak fenomena gunung es, yang muncul kepermukaan sedikit sekali bila dibandingkan dengan kenyataan yang ada.
"Kalau kita mau melihat secara objektif, apa yang terjadi kemarin merupakan akumulasi kekecewaan terhadap pelayanan yang diberikan," ungkapnya.
Bagaimana tidak, pasien memilih pelayanan VIP tapi pelayanan yang didapat sepertinya tidak sebanding.
Memang, tindakan keluarga pasien tentu tidak dapat dibenarkan, akan tetapi akar persoalan juga jangan dinafikan.
"Kepada Bupati, saya harap untuk melakukan pembenahan secara komprehensif, di semua lini, karena pelayanan adalah hak masyarakat yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban pemerintah," katanya
Menurutnya, Bupati harus membangun kesadaran bahwa tugas pemerintah daerah adalah melayani, bukan sebaliknya minta dilayani.
"Saya fikir untuk secara umum rumah sakit di Sumsel kalau untuk fasilitas harusnya sudah sesuai dengan standar kelas rumah sakit. Namun faktanya masih banyak yang belum sesuai dan ini adalah PR untuk kepala daerah terpilih," katanya.
Sementara itu terkait formasi CASN untuk kedokteran banyak kosong atau tidak ada yang daftar menurutnya, kalau soal formasi pemerintah daerahnya yang harus cerdas.
"Selain lewat insentif, kan ada formula yang bisa diciptakan, misal skema membiayai kuliah putra daerah lokal yang bersedia mengabdi di kampung halaman mereka. Tentunya dengan perjanjian tertentu agar menjadi pegangan para pihak untuk tidak ingkar janji," katanya.
Baca juga: Pertemuan Tak Hentikan Proses Hukum, RSUD Sekayu Pastikan Laporan dr Syahpri ke Polisi Tetap Jalan
Baca juga: Kronologi Lengkap dr Syahpri Dimaki-Dipaksa Keluarga Pasien Buka Masker, Dinkes Sumsel Beraksi Keras
Pertemuan Tak Hentikan Proses Hukum
Sebelumnya sudah dilakukan pertemuan antara dr Syahpri Putra Wangsa, keluarga pasien tersebut, pihak RSUD Sekayu dan Sekda Muba, Rabu (13/8/2025).
Meski begitu, RSUD Sekayu menyebut kasus tersebut tetap akan berlanjut di kepolisian.
Pertemuan Tak Hentikan Proses Hukum, RSUD Sekayu Pastikan Laporan dr Syahpri ke Polisi Tetap Jalan |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap dr Syahpri Dimaki-Dipaksa Keluarga Pasien Buka Masker, Dinkes Sumsel Beraksi Keras |
![]() |
---|
Penyebab Keluarga Pasien Marah, Maki & Paksa dr Syahpri Lepas Masker, VIP Tapi Menunggu Berhari-hari |
![]() |
---|
Penjelasan dr Syahpri, Kronologi Ia Dimaki dan Dipaksa Keluarga Pasien Lepas Masker, Sebut Sudah SOP |
![]() |
---|
Penjelasan Keluarga Pasien Viral Maki & Paksa dr Syahpri Lepas Masker, Bayar Kamar VIP Seperti BPJS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.