Berita Pali
Penjual Bendera di PALI Keluhkan Sepi Pembeli Jelang HUT Kemerdekaan RI Ke- 80, Omset Merosot Tajam
Pedagang yang setiap tahunya biasa jualan bendera di kawasan jalan merdeka Talang Ubi ini, mengaku omzet penjualan bendera merosot tajam.
Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Sri Hidayatun
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI– Herman, (54) warga asal kota Prabumulih, salah satu penjual bendera di PALI mengeluhkan sepinya pembeli bendera jelang HUT Kemerdekaan RI Ke- 80 tahun.
Pedagang yang setiap tahunya biasa jualan bendera di kawasan jalan merdeka Talang Ubi ini, mengaku omset penjualan bendera merosot tajam.
Jika pada Agustusan tahun lalu ia bisa menjual banyak bendera setiap hari, kali ini sehari paling laku dua lembar saja.
“Kalau tahun kemarin, ramainya sudah terasa dari awal Agustus. Sekarang belum, masih sepi. Sehari paling dua bendera yang laku,” ucap Herman sambil merapikan dagangannya yang berjajar di pinggir jalan, Sabtu (9/8/2024)
Menurut Herman, penurunan minat pembeli ini, dikarenakan warga kemungkinan masih memiliki bendera dari tahun sebelumnya dan masih bisa dugunakan kembali di tahun ini.
"Pemakaian ulang bendera tahun sebelumnya, sudah menjadi praktik umum masyarakat sebagai langkah hemat. Jadi kebanyakan warga mungkin masih ada bendera yang bisa digunakan lagi, sehingga tidak begitu perlu untuk membeli yang baru," ungkapnya.
Dilapak dagangan nya, Herman mengatakan harga bendera yang di jual tetap sama dengan tahun sebelumnya, tidak ada kenaikan harga.
Ia menyebut harga bendera yang di jualnya, bervariasi, mulai dari Rp5 ribu untuk ukuran kecil yang biasa dipasang di motor, Rp10 ribu untuk ukuran mobil, hingga Rp25–30 ribu untuk bendera besar yang dipasang di rumah.
Baca juga: Warga dan Penjual Bendera di Ogan Ilir Dilarang Pasang Lambang One Piece di Atas Bendera Merah Putih
“Harga sama saja seperti tahun lalu, enggak naik,” jelasnya.
Herman juga mengaku tak berani menjual bendera One Piece, meski tren ini sempat viral di media sosial dan menjadi incaran di beberapa daerah lain.
Alasannya sederhana, selain tak mau ambil risiko dengan aturan yang ada, di PALI sendiri belum ada warga yang menanyakan bendera bergambar karakter anime tersebut.
“Kalau bendera One Piece, di sini belum ada yang nyari. Lagian kita enggak berani jual, takut nanti bermasalah,” katanya.
Senada, Yudi, pedagang bendera lainnya, mengatakan penjualan tahun ini memang cenderung menurun dibanding tahun lalu.
“Kalau dibandingkan, jelas lebih ramai tahun kemarin. Harga masih normal, enggak ada kenaikan. Cuma pembelinya saja yang turun,” ungkapnya.
Kendati demikian Yudi tetap optimis dan memilih bertahan, karena menurutnya pembeli baru mulai ramai untuk membeli bendera, mungkin mendekati puncak perayaan 17 agustusan.
Jawaban Nasib Para Honorer di PALI, BKPSDM Usulkan 1.086 Formasi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Raih Penghargaan Dari Pemerintah, Nyatanya 71 Koperasi Desa Merah Putih di PALI Belum Berjalan |
![]() |
---|
Sepanjang 2025, Tercatat 49 Warga PALI Terjangkit Demam Berdarah, Dinkes Minta Warga Jangan Lengah |
![]() |
---|
Pencuri HP di Tanah Abang PALI Diringkus Polisi saat Sedang Tertidur di Pondok Karet |
![]() |
---|
Bacok Tetangga Pakai Parang, Guntur Warga Pali Melawan Saat Ditangkap, Kakinya Ditembak Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.