Pemalak di Muaro Meranjat

Pemalak di Muaro Meranjat Ogan Ilir Resahkan Warga, Minta Uang Sambil Tunjukkan Sajam di Pinggang

Aksi pemalakan di Muaro Meranjat, Ogan Ilir, Sumsel belakangan ini dirasakan sangat meresahkan oleh masyarakat.

TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
RAWAN PEMALAKAN - Sejumlah kendaraan melintasi daerah Muaro Meranjat di Indralaya Selatan, Kamis (2/10/2025) pagi. Belakangan ini marak warga melaporkan aksi pemalakan di salah satu daerah persimpangan Jalintim Palembang-Kayuagung itu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA -- Aksi pemalakan di Muaro Meranjat, Ogan Ilir, Sumsel belakangan ini dirasakan sangat meresahkan oleh masyarakat.

Muaro Meranjat merupakan salah satu persimpangan di Jalintim Palembang-Kayuagung, tepatnya wilayah Kecamatan Indralaya Selatan.

Aksi pemalakan dilakukan terhadap masyarakat, terutama yang melintas seorang diri.

Seperti dikemukakan Syahreza, salah seorang warga asal Tanjung Batu, Ogan Ilir.

Ceritanya, Reza yang bekerja di Indralaya hendak pulang pada Rabu (1/10/2025) malam sekira pukul 19.30.

Saat melintas di Muaro Meranjat, Reza yang mengendarai sepeda motor disetop oleh seorang pemuda.

"Tiba-tiba disetop orang, saya kaget. Terus dia (pelaku) tanya, 'pulang ke mana?' Saya bilang pulang ke Tanjung Batu," kata Reza kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Pemalak Beraksi Lagi di Jembatan Ampera, Ratu Dewa Minta Sat Pol PP Palembang Lebih Sigap

Pelaku lalu meminta uang sebesar Rp 10 ribu kepada Reza.

Karena tak mengenal pelaku dan merasa terganggu, Reza menolak memberikan uang.

Mendapat penolakan, pelaku lalu mengangkat baju yang dikenakannya.

"Saya lihat di pinggangnya ada pisau. Terus dia bilang saya pelit, cuma Rp 10 ribu pun keberatan (untuk memberi pelaku)," ungkap Reza.

Pemuda yang bekerja sebagai karyawan swasta itu pun langsung tancap gas meninggalkan pelaku.

"Waktu tancap gas, saya dengar orang itu teriak-teriak seperti memaki, begitu. Saya tidak peduli," tutur Reza.

Sebelumnya, pemalakan di Muaro Meranjat juga dialami seorang wanita bernama Tatik.

Kejadian yang dialami Tatik pada awal September lalu, saat dia sedang menunggu angkutan umum hendak menuju Payaraman.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved