Anak Walikota Prabumulih Ditolak RS

Imbas Tolak Anak Wali Kota Berobat, RS Bunda Prabumulih Sanksi 18 Nakes, Ada yang Dinonaktifkan

Sebanyak 18 petugas medis Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih mendapat sanksi pasca heboh dugaan menolak anak Wali Kota H Arlan yang hendak berobat.

Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
HADIRI DEWAN - Pendiri sekaligus pemilik RS AR Bunda Prabumulih yakni Dr H Abdul Rachman SpOG MM dan jajaran manajemen menghadiri undangan dari DPRD Prabumulih, Senin (4/8/2025). RS Bunda menjatuhkan sanksi ke 18 nakesnya terkait anak Wali Kota Prabumulih H Arlan yang ditolak berobat beberapa waktu lalu. 

Ditolak RS

Sebelumnya diberitakan, Wali kota Prabumulih H Arlan berang.

Penyebabnya, anak kandungnya yang mengalami luka cukup serius di bagian kepala mendapat penyambutan mengecewakan dan diduga ditolak oleh tim medis di salah satu rumah sakit di Prabumulih.

Peristiwa itu dialami orang nomor satu di kota Prabumulih ini saat bersama sang istri yang membawa anak hendak berobat ke rumah sakit pada Kamis (24/7/2025) malam.

Saat mendatangi di Prabumulih tersebut, Walikota diketahui tanpa pengawalan para ajudan maupun sopir pribadinya.

Diketahui anak H Arlan inisial M mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapatkan penanganan darurat dan harus segera dioperasi.

Arlan dan istri yang panik membawa anaknya ke rumah sakit di Prabumulih, namun ia menulai pelayanan yang diberikan sangat mengecewakan.

Tidak ada tanggapan ramah atau respons cepat dari petugas medis maupun staf rumah sakit ketika melihat kondisi anaknya yang membutuhkan pertolongan tersebut.

Bahkan yang lebih membuat Arlan kesal, dokter bedah yang bertugas tidak bersedia melakukan operasi malam itu dan justru menyarankan agar operasi dilakukan pada pagi harinya atau hari ini Jumat (25/7/2025). 

Meskipun geram, H Arlan dan istri yang tak ingin ambil risiko kemudian membawa anaknya ke RS Pertamina Prabumulih.

Di rumah sakit tersebut, pelayanan dinilai jauh lebih cepat dan profesional dan anaknya inisial M langsung ditangani tim medis dan berhasil menjalani operasi dengan baik dengan 12 jahitan.

Peristiwa tersebut dibenarkan Walikota Prabumulih H Arlan ketika dikonfirmasi wartawan.

"Au deng nian (iya dek benar-red)," ungkapnya seraya membenarkan kejadian itu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Djoko Listyano juga membenarkan hal itu dan pihaknya langsung melakukan investigasi.

"Itulah yang terjadi, tapi sebetulnya bukan ditolak tapi penghambatan pelayanan, seharusnya bisa cepat ditangani tapi kenapa harus besok pagi," ungkapnya seraya mengatakan saat ini pihaknya memanggil pihak rumah sakit.

Berdasarkan informasi dihimpun, penolakan dilakukan dokter bedah di rumah sakit di Prabumulih tersebut dengan alasan jika perlu dilakukan penanganan esok harinya agar bius diberikan sempurna. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved