Berita OKU Timur
Dari Hobi Jadi Cuan, Bisnis Ayam Hias Hasilkan Omzet Jutaan Rupiah Bagi Peternak di OKU Timur
Bidang usaha yang mulai mencuri perhatian masyarakat Kabupaten OKU Timur, Sumsel yakni ternak ayam, terutama ayam hias.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Di tengah pesatnya perkembangan sektor pertanian dan perkebunan, ada satu bidang usaha yang mulai mencuri perhatian masyarakat Kabupaten OKU Timur, Sumsel yakni ternak ayam, terutama ayam hias.
Bukan sekadar beternak untuk konsumsi, kini ayam juga menjadi ladang cuan baru yang menjanjikan, bahkan bisa mendatangkan omzet puluhan juta rupiah.
Salah satu pelaku usaha ternak ayam yang sukses adalah Giarto, pemilik Kandang Pitek Mas Ganang Farm di Desa Sukamulya, Kecamatan Semendawai Suku III.
Bermula dari hobi memelihara ayam, Giarto kini menjadikan ternak ayam sebagai sumber penghasilan utama.
Usaha yang ia rintis telah berkembang pesat, dengan berbagai jenis ayam bernilai tinggi yang ia kembangkan.
“Awalnya cuma coba-coba karena hobi. Tapi ternyata pasaran ayam hias dan petarung sangat bagus, apalagi kalau kualitasnya bagus, harganya bisa luar biasa,” ujar Giarto saat ditemui di kandangnya, Minggu (27/07/2025).
Baca juga: Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan
Di antara koleksi ayam yang ia miliki, ayam Shamo menjadi salah satu primadona. Ayam asal Thailand dan dikembangkan di Jepang dan Eropa yang berpostur tegap dan gagah ini dikenal karena kekuatan dan agresivitasnya.
Harga ayam Shamo bisa mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 50 juta per pasang, tergantung dari kualitas dan silsilahnya.
"Selain Shamo, ada pula Ayam Ekor Lidi yang tampil mencolok dengan ekornya yang panjang dan kaku. Berasal dari Indonesia, ayam ini lebih digemari kalangan penghobi ayam hias dan dinilai berdasarkan keunikan penampilannya," bebernya.
Jenis lainnya seperti Ayam Pakoy dan Ayam BK juga tak kalah diminati. Keduanya termasuk dalam kategori ayam petarung yang sering jadi andalan dalam kontes adu ayam, meski dalam praktiknya banyak peternak lebih fokus pada pembibitan dan penjualan untuk penghobi ketimbang kontes ilegal.
Tak ketinggalan, Ayam Kampung KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) juga menjadi pilihan favorit peternak lokal karena cepat panen, tahan penyakit, dan ekonomis. Ayam ini cocok untuk konsumsi dan sangat menjanjikan untuk skala usaha kecil menengah.
Giarto mengungkapkan, kunci sukses dalam beternak ayam bukan hanya pada jenisnya, tapi juga pada perawatan dan manajemen kandang.
Pemberian pakan bergizi, kebersihan kandang, jadwal vaksinasi, serta perhatian pada kesehatan ayam menjadi hal yang tak bisa ditawar.
Selain itu, manajemen keuangan dan pemasaran juga menjadi faktor penting dalam memperluas usaha.
“Kalau mau serius, harus disiplin. Mulai dari pakan, kebersihan, sampai pemasaran. Jangan asal-asalan,” katanya.
Melihat potensi besar ini, ternak ayam kini menjadi peluang usaha yang layak dipertimbangkan oleh masyarakat OKU Timur.
Dengan modal pengetahuan dan manajemen yang baik, sektor ini tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tapi juga membuka lapangan kerja baru di desa-desa.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Berawal Coba-coba, Kisah Warga Suka Jaya OKU Timur Sukses Ubah Pekarangan Jadi Penghasilan Tambahan |
![]() |
---|
Langit OKU Timur Jadi Saksi Airborne Super Garuda Shield 2025, Ratusan Prajurit TNI Unjuk Kebolehan |
![]() |
---|
Sidak ke Gudang dan Pasar, Polisi Sebut Harga Beras di OKU Timur Stabil, Pastikan Tak Ada Penimbunan |
![]() |
---|
APBD OKU Timur 2026 Turun Rp191 M, Pemkab Hadapi Dilema Fiskal Antara Kebijakan Pusat & Janji Daerah |
![]() |
---|
Lanosin Tegaskan Bakal Rotasi Sejumlah Jabatan ASN di Pemkab OKU Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.