Berita OKU Timur

Lewat Tanaman Rambusa yang Tumbuh Liar, 2 Siswi Desa di OKU Timur Tembus Final Kompetisi KREASI 2025

Ketut Ayu Cantika dan Wayan Angel Helena Putri Rusadi, siswi SMP Negeri 2 Semendawai Timur, OKU Timur tembus final Kompetisi KREASI 2025.

|
TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
KREASI PELAJAR -- Ketut Ayu Cantika dan Wayan Angel Helena Putri Rusadi, siswi SMP Negeri 2 Semendawai Timur, mereka lolos ke final Kompetisi Riset Siswa Indonesia (KREASI) 2025, Sabtu (8/11/2025). Dari desa kecil di OKU Timur, keduanya bersiap menuju Jakarta untuk bersaing di tingkat nasional. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Ketut Ayu Cantika dan Wayan Angel Helena Putri Rusadi, siswi SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumsel berhasil menembus final Kompetisi Riset Siswa Indonesia (KREASI) 2025. 

Siapa sangka, dari sebuah desa kecil di Semendawai Timur, dua pelajar ini mampu melahirkan sebuah gagasan sederhana yang kini melesat hingga ke panggung nasional. 

Mereka meneliti tentang tanaman rambusa, tumbuhan liar yang sering dipandang sebelah mata.

Tanaman rambusa adalah sejenis tumbuhan merambat yang cukup dikenal di Indonesia, terutama di pedesaan. Nama lainnya sering disebut passiflora foetida atau markisa liar, karena masih satu keluarga dengan markisa (Passifloraceae).

Bersama guru pembimbing, I Gede Mudita Edi Putra, S.Pd., keduanya meramu ide yang diberi judul, 'Rambusa Tea, Eksplorasi Potensi Daun Rambusa dalam Inovasi Teh Celup sebagai Solusi Preventif Diabetes'.

Inspirasi itu lahir bukan dari laboratorium canggih, melainkan dari keprihatinan sederhana, di mana banyak warga desa bergulat dengan penyakit diabetes.

Ayu dan Helena melihat tanaman rambusa yang tumbuh liar di sekitar mereka, lalu bertanya, mungkinkah daun ini menyimpan manfaat yang bisa membantu?.

Pertanyaan itu mereka jawab dengan riset sederhana. Rambusa yang kerap dianggap gulma mereka olah menjadi teh celup dengan potensi kesehatan.

Dari ruang kelas sederhana, lahirlah karya yang kini membuat mereka bersiap terbang ke Jakarta, 8 November 2025, untuk bersaing di tingkat nasional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, S.Pd., MM., menilai karya ini sebagai bukti nyata pendidikan yang membumi.

“Rambusa Tea membuktikan bahwa anak-anak kita tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga peka terhadap problem nyata di sekitar mereka,” ujarnya, Sabtu (04/10/2025).

Senada, Edi Subandi, S.E., MM., Kabid Pembinaan Dikdas, menyebut capaian ini sebagai momentum lahirnya budaya riset di kalangan siswa SMP.

“Anak-anak kita sudah mampu melihat potensi lokal dengan cara ilmiah. Ini tonggak bagi lahirnya generasi peneliti muda dari OKU Timur,” katanya.

Bagi Kepala SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kadek Anggraeni, S.Pd., prestasi ini menjadi simbol harapan.

“Dari sekolah kecil, anak-anak kami berhasil menembus tingkat nasional. Mereka bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk melahirkan prestasi besar,” ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved