Seputar Islam

Bulan Safar, Keutamaan dan Peristiwa Sejarah, di Antaranya Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah

Rasulullah juga melakukan tradisi-tradisi yang baik di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
BULAN SAFAR -- Ilustrasi Bulan Safar, berikut Keutamaan dan Peristiwa Bersejarah di bulan ini, di Antaranya Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah. 

TRIBUNSUMSEL.COM —- Bulan Safar, bulan tak kalah penting dengan bulan-bulan lainnya dalam kalender Islam.
 
Secara harfiah, kata "Safar" berasal dari bahasa Arab yang berarti "kosong" atau "kehampaan".

Dikutip dari laman baznas.go.id,  Ada beberapa pendapat yang menjelaskan asal usul nama ini. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Safar diberikan karena pada zaman dahulu, masyarakat Arab sering meninggalkan rumah mereka pada bulan ini untuk bepergian atau berperang, sehingga kota-kota menjadi kosong.

Pendapat lain mengaitkan Safar dengan perubahan musim yang menyebabkan banyak orang jatuh sakit, menjadikannya bulan yang dianggap kurang baik.

Dalam Mandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar (hal 9), Habib Abu Bakar al-‘Adni menyebutkan beberapa peristiwa sejarah di Bulan Safar.  Rasulullah juga melakukan tradisi-tradisi yang baik di bulan ini guna menggugurkan anggapan negatif orang-orang pada masa jahiliah, menganggapnya sebagai bulan sial, padahal itu tidak benar.

Dikutip dari islampos.com, Di antara peristiwa sejarah di bulan Safar yaitu:

1.Perang pertama dalam Islam, yaitu perang Abwa

Perang Al-Abwa, juga dikenal sebagai Perang Waddan, adalah pertempuran pertama yang dipimpin oleh Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah. Perang ini terjadi pada bulan Safar tahun kedua Hijriah, bertepatan dengan bulan Agustus 623 M.

2. Perang Khaybar: Kemenangan umat Islam dalam Perang Khaybar yang terjadi pada bulan Safar tahun 7 Hijriyah.

3 .Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah juga terjadi di bulan Safar.

Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah dimulai pada akhir bulan Safar, namun puncaknya terjadi pada bulan Rabiul Awal.

 Jadi, meskipun persiapan dan sebagian kecil perjalanan terjadi di bulan Safar, momentum utama hijrah dan kedatangan Nabi di Madinah terjadi pada bulan Rabiul Awal

4.Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah.
Pernikahan Rasulullah dengan Khadijah dilangsungkan pada bulan Safar sebelum masa kenabian. Saat menikah, Rasulullah berusia 25 tahun, sedangkan Khadijah berusia 40 tahun

Adapun peristiwa-peristiwa penting lain yang tidak disebutkan oleh Habib Abu Bakar al-‘Adni, di antaranya:

5. Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid kepada pimpinan pajurit Rum tahun 11 Hijriah, itu terjadi beberapa hari pra-wafatnya Rasulullah.

Berikut keutamaan dan amalam baik dilakukan di bulan Safar 

1. Memperkuat Keimanan

Bagi orang mempunyai iman yang kuat, mereka menganggap bahwa bulan Safar adalah momentum yang baik untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah dan merenungkan kekuasaan Allah SWT

2. Yakin akan ketetapan Allah SWT

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini merupakan kehendak dari Allah SWT. Inilah yang harus ditanamkan bahwa segala bentuk kenikmatan dan musibah datang dari Allah SWT. Manusia sebagai makhluk Allah sudah sepatutnya bersabar dan tawakkal atas apa saja yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya.

“ Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk ke dalam hatinya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (At-Taghabun ayat 11).

3. Menghindari dari hal-hal yang bertentangan dengan ketauhidan

Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Barangsiapa yang keperluannya tidak dilaksanakan disebabkan berbuat thiyarah, sungguh ia telah berbuat kesyirikan. Para sahabat bertanya, ’Bagaimanakah cara menghilangkan anggapan (thiyarah) seperti itu?’ Beliau bersabda; ’Hendaklah engkau mengucapkan (doa), Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali itu datang dari Engkau, tidak ada kejelekan kecuali itu adalah ketetapan dari Engkau, dan tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau’.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).

4. Meningkatkan ketaqwaan dan semakin bertawakkal kepada Allah SWT

Dengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah kehendak dari Allah SWT maka ketakwaan juga akan meningkat. Kita semakin khusyu dalam beribadah shalat fardhu karena tidak ada tujuan ibadah selain mendapat ridha dari Allah SWT. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti As Shabru Alal Iftila Wa Ridho Bil Qodho Kewajiban Sabar atas Cobaan, Menerima Takdir Allah

Baca juga: 1 Safar 1447 Hijriyah Tanggal Berapa? Berikut Doa Memasuki Bulan Baru Safar Lengkap Arti dan Manfaat

Baca juga: Arti Peribahasa Emas Tetaplah Emas, Intan Tetaplah Intan, Mutiara Tetaplah Mutiara

Baca juga: Wal Laili Idza Yaghsya, Surat Al-Lail Ayat 1-21 Arab, Latin dan Arti, Manfaat Mengamalkannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved