17 Golongan Orang yang Doanya Mustajab atau tidak Tertolak, Lengkap dengan Dalil Alquran dan Hadits

TRIBUNSUMSEL.COM -- Doa adalah ibadah. Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Rabbnya untuk mendapatkan manfaat dan terhindar dari mudharat atau marabahaya. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Doa adalah permohonan, harapan, atau pujian kepada Tuhan yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat.

Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.

Berdoa menjadi perintah langsung dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Mu'minun ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Mu’minun: 60)

Dalam Islam, semua orang yang berdoa insya Allah dikabulkan Allah. Siapapun berpotensi doanya terkabul atau mustajab, selama syarat-syarat pengkabulannya terpenuhi serta unsur-unsur penghalangnya dapat dihindari.

 Apalagi jika ditetapkan dengan faktor-faktor ijabah doa, seperti waktu yang mustajab, tempat yang mustajab dan kondisi yang mustajab.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS Al Baqarah: 186)

Berikut 17 golongan Orang yang doanya mustajab/ tidak tertolak

1. Doa Orang yang teraniaya/terzalimi

Rasulullah kepada sahabat Mu’az bin Jabal. Pada saat diperintahkan untuk berdakwah ke Yaman yang merupakan sabda beliau yang artinya:

 “Dan waspadalah terhadap doa orang yang terzalimi. Karena tidak ada hijab penghalang anatra doanya itu dan Allah.” (HR Bukhari)