Berita UMKM
Kemplang Panggang Tata, Perjuangan Warga OKU Timur dari Warung Kecil Hingga Beromzet Jutaan Per Hari
Heru Tata, pemilik merek Kemplang Tata yang kini menjadi salah satu pelaku UMKM andalan di wilayah esa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, OKU Timur.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA -- Di pinggir jalan lintas tengah Sumatera, tepatnya di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, aroma khas ikan panggang yang menggoda tercium dari sebuah warung sederhana.
Warung itu milik Heru Tata, pemilik merek Kemplang Tata yang kini menjadi salah satu pelaku UMKM andalan di wilayah tersebut.
Namun siapa sangka, bisnis yang kini bisa meraih omzet hingga kurang lebih Rp1 juta sampai Rp2 juta per hari itu berawal dari langkah kecil dan penuh keberanian.
Dimana pada tahun 2011, Heru hanya dititipin kemplang buatan orang lain di warung miliknya. Saat itu, ia hanya mendapat untung sekitar Rp2.000 per kemasan. Tapi dari situlah ia mulai menaruh perhatian lebih pada camilan berbahan dasar ikan tersebut.
“Saya mulai berpikir, kenapa tidak coba ambil bahan mentahnya sendiri dan memanggang sendiri?” ujarnya saat ditemui di warungnya, Kamis (24/07/2025).
Dengan tekad bulat dan keberanian, Heru nekat berangkat ke Kabupaten Ogan Ilir (OI), tepatnya ke daerah Meranjat dan Tebing Gerinting.
Ia menginap semalam di sana hanya untuk mencari tempat produksi bahan mentah kemplang.
Usahanya tak sia-sia. Ia akhirnya menemukan mitra pengrajin yang kini rutin menyuplai bahan baku kepingan kemplang ke warungnya.
Tidak hanya dari OI, Heru juga mendapatkan bahan baku dari wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).
Uniknya, pembelian bahan baku tidak dihitung per kilogram, melainkan per karung dengan isi rata-rata 4.000 keping kemplang mentah. Jumlah pembelian bisa mencapai satu hingga lima karung, tergantung penjualan dan kondisi cuaca.
Setelah menemukan pemasok, Heru tak serta-merta langsung membuka usaha panggang sendiri. Ia memilih untuk belajar terlebih dahulu.
Tahun 2012, ia mulai magang membuat dan memanggang kemplang sendiri, hingga akhirnya meluncurkan produk dengan merek Kemplang Tata.
Awalnya, warung kemplangnya berada di simpang tiga Taman Kulak, Desa Tanjung Kemala. Namun, pada 2020, ia memindahkan lokasi ke jalan lintas tengah Sumatera agar lebih mudah dijangkau pembeli.
“Dulu pelanggan kebanyakan tetangga dan langganan tetap. Sekarang lumayan, ada juga pembeli yang lewat jalan ini dan mampir,” beber Heru.
Di warungnya kini ada sekitar lima orang tenaga panggang. Setiap orang bisa memanggang hingga 700 keping per hari, sehingga total produksi harian bisa mencapai 3.500 keping.
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Keluar dari Zona Nyaman Usahawan Muda di Lahat ini Berhasil Kembangkan Usaha Beromzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Tambah Lini Produk Ada Singkong Meledak dan Churros Biar Makin Komplit |
![]() |
---|
Toko Ikan Giling NP, Tawarkan Kualitas Premium dari Pasar Pocong Kota Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.